Tomohon – Jelang Pemilihan Umum 2014, Persekutuan Gereja gereja di Indonesia (PGI) mengeluarkan pesan pastoral, salah satunya jangan golput. Hal tersebut diungkapkan Ketua Umum PGI Pdt Dr Andreas Yewangoe saat membawakan sambutan dalam pembukaan Sidang Majelis Sinode GMIM ke-77 di Auditorium Bukit Inspirasi Tomohon, Senin (24/03).
“Golput hak sudara tapi mari tinggalkan tinggalkan hal itu sekarang. Karena sejarah membuktikan ketika angka golput begitu tinggi maka negara bukannya menjadi baik malah negara menjadi buruk. Kita harus menyadari bahwa kita sekarang bukan memilih yang paling baik dari yang baik tetapi kita memilih kurang buruk dari yang buruk dengan harapan bahwa yang kurang buruk ini akan menjadi makin baik dan semakin baik. Dan kalau tetap tidak baik juga barangkali itu nasib,” terangnya.
Para hadirin juga dimintakan untuk tidak memilih berdasarkan agama. “Jangan memilih berdasarkan agama. pilihlah mereka walaupun tidak sama agama tetapi sungguh-sungguh mempunyai visi kebangsaan. Ini seruan PGI bukan seruan saya. Jangan pilih partai dan caleg yang korupsi. Jangan pilih partai dan caleg yang melakukan politik uang. Jangan pilih partai dan caleg pelanggar aturan. Pilih yang memiliki komitmen memperjuangkan kebebasan beragama bukan hanya kebebasan memiliki agama tetapi kebebasan mengungkapkan agama di muka umum sebab kita semua juga sudah memiliki agama tapi apakah itu kita ungkapkan bebas itu masih menjadi pertanyaan,” tegasnya.
Ditambahkannya pilihlah yang memiliki komitmen untuk membela rakyat miskin dan tertindas. “Pilihlah yang memperjuangkan perjuangan perempuan. 30 persen perempuan jangan hanya menjadi slogan saja hanya karena partai-partai politik malas melakukan pengkaderan lalu tidak ada kader perempuan. Pilihlah yang jujur dan santun. Pilihlah yang memperjuangkan kelestarian lingkungan. Dengarkanlah hati nurani, hati-hati, hati nurani saya katakan bukan hati nurani rakyat, hati nurani,” tegas di akhir sambutan.