Manado – Terkait adanya sejumlah pernyataan dan tudingan sejumlah oknum melalui media sosial FaceBook yang terkesan sebagai bentuk pelecehan terhadap profesi wartawan, mendapat perhatian khusus Aliansi Jurnalis Idependent (AJI) Kota Manado.
“Bagi saya, mestinya kita lebih cermat dan arif menyikapi hal ini. Ini juga sekaligus bahan untuk kita merenung, introspeksi sejauh mana kita sudah menjalankan profesi ini dengan baik,” kata Yoseph Ikanubun, Ketua AJI Kota Manado.
Lebih lanjut dikatakan Ikanubun, sebagai pekerja pers, dituntut untuk sedianya memahami kode etik jurnalistik.
“Seberapa kita paham akan kode etik jurnalistik, sekaligus mengimplementasikannya dalam kerja-kerja jurnalistik kita. Bisa saja kita sekolah tinggi tapi mungkin prilaku tidak mencerminkan layaknya orang yang berpendidikan. Bahwa dari kita masih ada yang meminta uang dengan berbagai cara, bahkan memeras. Itu semua kemudian yang menjadi respons dan penilaian masyarakat terhadap profesi kita sampai kemudian muncul pernyataan-pernyatan seperti di media sosial itu,” ungkapnya.
Ikanubun pun mengajak kepada seluruh jurnalis di Sulut agar tidak hanya sekedar memahami kode etik jurnalistik, tapi tunjukkan kepada publik agar profesi jurnalis agar dihargai masyarakat.
“Kode etik harus diimplementasikan dalam kinerja sebagai jurnalisMaka harusnya kita menjaga, menghargai dan menjalani profesi ini dengan baik, sebelum menuntut masyarakat menghargai profesi kita,” kunci ketua AJI Manado yang beru terpilih kembali ini. (leriandokambey)