Manado-Kendati tingkat kemiskinan Sulut berada di bawah rata-rata nasional, namun data Badan Pusat Statistik (BPS) menyebut terjadi ketimpangan penduduk miskin semakin tinggi di daerah ini.
Selama periode Maret-September 2012 penduduk miskin dari sisi jumlah dan persentase mengalami penurunan.
“Namun dari sisi kualitas juga terjadi penurunan karena rata-rata jarak pendapatan penduduk miskin semakin jauh di bawah garis kemiskinan,” ujar Kepala Bidang Distribusi Badan Pusat Statistik (BPS) Sulut, Albert Nicolaas, SE, awal Januari ini.
Menurut Nicolaas, indeks kedalaman kemiskinan di perdesaan lebih tinggi dari perkotaan. Dari sisi ketimpangan pengeluaran, penduduk miskin di perkotaan cenderung memiliki tingkat ketimpangan lebih tinggi dari pada yang di desa.
BPS sendiri mengukur garis kemiskinan dengan menggunakan dua komponen pembanding, yaitu garis kemiskinan makanan dan garis kemiskinan bukan makanan. Penghitungan garis kemiskinan tersebut dilakukan terpisah antara penduduk kota dan desa.
Penduduk miskin sendiri diartikan sebagai penduduk yang memiliki rata-rata pengeluaran per kapita per bulan di bawah garis kemiskinan. (alf)