BITUNG—Perbedaan merupakan kekayaan yang harus dipersatukan dalam membangun bangsa. Bukan malah dipermasalahkan sebab hidup berdampingan, melupakan berbagai perbedaan merupakan karakter yang mulia dan bernilai, hal ini disampaikan Wakil Walikota Bitung, Max Lomban tampil sebagai pembicara dalam diskusi panel yang deselenggarakan badan kerjasama PGI GMKI dan pengurus cabang GMKI Kota Bitung, Jumat (30/9) lalu.
“Peran mahasiswa dan masyarakat dalam kehidupan bangsa yang multikultural sangat penting, apalagi dalam membangunan kebersamaan dengan menanggalkan perbedaan demi mambangun bangsa lebih maju,” kata Lomban.
Acara diskusi ini berjalan alot dan menarik, apalagi dipandu Wilson Wonte senior GMKI yang juga jurnalis senior Kota Bitung. Dimana Lomban yang tampil dengan materi, Peran gereja dalam upaya memelihara keutuhan bermasyarakat; implementasi Tuhan baik kepada semua orang.
Sedangkan Pdt DR Nico Gara MTh yang merupakan ketua forum kerjasama antar umat beragama Sulut tampil membawakan materi, Akses dan pemberdayaan potensi lokal dalam menangkal bahaya klientelistik dan berbasis identitas.
“Tujuan dari kegiatan diskusi ini dalam rangka meruntukan perbedaan dan menyatukan persepsi dari berbagai perbedaan gereja dalam membangun bangsa dan negara, sehingga dengan diskusi ini dapat memberikan manfaat dan tindaklanjut bagi seluruh masyarakat terutama mahasiswa untuk memperdalam berbagai permasalahan dimasyarakat untuk dicarikan solusi,” kata ketua BKS PGI GMKI, Maurits Mantiri.
Kegiatan ini dibuka Assisten III, Alex Watimena yang juga senior GMKI Kota Bitung mewakili walikota yang ikut dihadiri Danyonmarhanlan VIII Mayor Mar Apolinaris, ratusan mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Kota Bitung, Dosen, pimpinan pemuda dedominasi gereja, tokoh gereja dan tokoh masyarakat, ormas kristen bahkan anggota DPRD Kota Bitung dan forum komunikasi pimpinan daerah pun khusuk mengikuti acara yang dibilang sudah sangat jarang dilakukan.
Dalam sambutannya Watimena berharap agar melalui kegiatan ini akan memberikan kontribusi pemikiran bagi terciptanya keutuhan gereja yang berimbas pada terciptanya keutuhan bangsa dalam memperkuat idiologi negara dalam pilar kebangsaan sehingga persatuan dan kesatuan menjadi landasan dalam memajukan Kota Bitung.
Sementara itu, menurut Katua GMKI Kota Bitung, Jonly Runtuwene kegiatan ini akan menjadi agenda rutin bagi GMKI sebagai kontribusi dan persembahan kami komponen generasi muda dan GMKI. “Juga bagi pembangunan bangsa dan negara terutama di Kota Bitung, karena karakter GMKI adalah berpikir kritis, konstruktif dan solusi menganalisa berbagai permasalahan di masyarakat, gereja dan perguruan tinggi,” Kata Runtuwene.(en)