Manado, BeritaManado. com – Kepentingan elit tampak lebih kuat daripada kebutuhan partai untuk merebut kemenangan di Pilkada Minahasa.
Hal tersebut tergambar pada keputusan PDI-Perjuangan mencalonkan Roy Octavianus Roring (ROR) dan Robby Dondokambey (RD), sebagai bakal calon pasangan Bupati dan Wakil Bupati Minahasa di pilkada serentak pertengahan 2018 mendatang.
Maikel Palohoon, kader militan PDIP, menilai keputusan mencalonkan ROR-RD artinya tidak mencalonkan petahana Jantje Wowiling Sajow (JWS) adalah keputusan tidak logis.
“Ini keputusan tidak logis! Belum ada dalam catatan sejarah partai terutama PDIP tidak mengusung petahana dengan survei tertinggi. Apalagi, petahana berstatus ketua partai,” tegas Maikel Palohoon, Minggu (7/1/2018).
Kader sudah puluhan tahun berjuang bersama PDIP di arus bawah ini mengingatkan para elit mengutamakan kepentingan kebesaran partai dari pada kepentingan pribadi.
“Ketika kabupaten dan kota lain di Sulut akan menggelar pilkada PDIP menetapkan pasangan calon sesuai jadwal, tinggal Minahasa yang molor, sangat jelas terjadi tarik-menarik elit. Kan, tidak mungkin partai sebesar PDIP belum mengetahui figur tepat diusung memasuki masa pendaftaran,” tandas kader militan ini.
Sebelumnya diberitakan media, secara tak terduga dengan tegar sosok petahana yang juga ketua DPC Drs Jantje Wowiling Sajow MSi (JWS) memberikan selamat kepada Roy Oktavian Roring (ROR) dan Robby Dondokambey (RD) di Akun Facebook miliknya, Sabtu (6/1/2018) Siang.
Hal itu pun mendapat respon serupa dari kalangan pengurus DPC PDI Perjuangan Minahasa atas keputusan kontroversial dari pihak DPD yang ditembuskan ke pihak DPP.
“Terima kasih OD, Selamat untuk ROR dan RD. Hari Senin, JWS ajukan surat pengunduran diri sebagai ketua DPC PDI Perjuangan Minahasa,” kata JWS, Bupati Incumbent sekaligus ketua DPC PDI Perjuangan Minahasa.
“Terimah kasih OD, Selamat buat ROR dan RD. Torang tetap JWS,” ujar Winowatan, Sekertaris DPC PDI Perjuangan Minahasa.
Senada dengan itu, Sekertaris PAC PDI Perjuangan Tompaso Barat Riri Lempoy mengatakan, Keputusan yang diambil oleh DPP bukang sekedar Ancor lei melainkan rusak berat.
(Rds)