Minut,BeritaManado.com – Permintaan maaf akhirnya dilontarkan Kepala Sekolah (Kepsek) SMP Kahuku Pulau Bangka Kecamatan Likupang Timur, Lansus Ruitang.
Dengan menyesal, Ruitang mengakui kesalahannya yang sudah mempekerjakan siswanya selama ini.
Hal itu diungkap Ruitang dalam pertemuan bersama Sekretaris Daerah (Sekda) Minahasa Utara (Minut) Ir Jemmy Kuhu MA, Senin (23/10/2017).
Kuhu didampingi Plt Kepala Dinas Pendidikan Minut Sofitje Wolajan SE MM, Kadis Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Jofieta Supit, Kadis Arip dan Perpustakaan Maximelian Tapada, Camat Likupang Timur Doni Rondonuwu dan Kapolsek Likupang Iptu Ade Tatang, bertandang langsung ke sekolah untuk mencari tahu kebenaran laporan dugaan eksploitasi anak oleh oknum Kepsek SMP Kahuku.
“Saya ditugaskan oleh Bupati Vonnie Panambunan untuk menyelesaikan persoalan ini,” ujar Kuhu membuka pertemuan antara pemerintah daerah, kepsek, guru, siswa dan orangtua siswa SMP Kahuku.
Dalam pertemuan tersebut, Kepsek Lansus Ruitang awalnya sempat membantah kalau sudah mengekploitasi siswa untuk bekerja.
Menurutnya, perintah yang ia berikan adalah demi kepentingan yayasan dan tanggungjawab siswa.
“Hal ini dilakukan tanpa paksaan. Saya katakan minta tolong kepada anak-anak dan itu dilakukan pada jam usai sekolah,” terang Ruitang.
Keterangan tersebut berbeda dengan pengakuan para siswa.
“Kalau membersihkan makam memang di luar jam sekolah, tapi mengangkat balok, mengangkat pasir, memberi makan ternak dan merawat orang sakit itu saya lakukan dengan teman-teman pada jam pelajaran,” terang salah satu siswa kelas VIII.
Mendengar pengakuan siswa, Ruitang pun tidak bisa membantah. Dia akhirnya langsung minta maaf kepada siswa, orangtua siswa dan pemerintah daerah.
Sekda pun memberi peringatan keras untuk tidak terulang lagi peristiwa seperti ini.
“Saya ingatkan jangan terulang lagi, sebab ini sangat memalukan institusi Pemerintahan Minut, dengan adanya pertemuan ini saya harapkan persoalan ini sudah selesai. Mari kita tunjang akan pemerintah Minut dengan moto mengasihi, melayani dan mensejahterakan, baku-baku bae untuk sama-sama memajukan dunia Pendidikan yang ada di Minut ini,” tukas Sekda.
Terpisah, Plt Kadis Diknas Sofitje Wolajan mengingatkan, dengan alasan apapun siswa tidak boleh diperintahkan mengerjakan pekerjaan seperti itu.
“Sejak pagi siswa diperhadapkan dengan pelajaran, saat istirahat merupakan hak para siswa untuk berinteraksi dengan kawan-kawan baik kakak kelas maupun adik kelas, bermain ataupun makan. Siswa tidak boleh disuruh-suruh pada jam istirahat, apalagi jam pelajaran,” tegas Wolajan.
Sementara itu menurut Kadis P3A Jofieta Supit, saat ini anak-anak telah dilindungi dengan undang-undang, eksploitasi tenaga anak-anak dimanapun tempatnya, apalagi di lingkungan sekolah tidak dibenarkan.
“Kalau tugas ringan, seperti membersihkan halaman dan ruang kelas itu adalah hal yang biasa, tapi pekerjaan yang sudah menggunakan tenaga yang besar apalagi untuk kepentingan pribadi tentu merupakan hal yang luar biasa dan tidak boleh terulang lagi,” ujar Supit.
Pertemuan diakhiri dengan saling jabat tangan antara orang tua siswa, kepala sekolah serta Sekda dan jajaran.
(findamuhtar)
Baca juga:
Siswa SMP di Kahuku Sakit, Dipekerjakan Oknum Kepsek Sampai Sore
Astaga… Akui Pekerjakan Siswa, Kepsek SMP Kahuku Sebut Tidak Ada Sekolah Gratis!