Amurang—Rata-rata Kepala SKPD di lingkungan Pemerintahan Kabupaten Minahasa Selatan nyaris tak mau berlama-lama berada di ruangannya. Lebih para lagi, pejabat eselon II dan III tersebut lebih suka keluar. Bahkan dengan berbagai alasan dipanggil Bupati Tetty Paruntu di Rudis. Pada kenyataannya, semuanya tak terbukti.
Dari amatan beritamanado beberapa hari terakhir ini, bahwa keberadaan kepala SKPD (pejabat eselon II dan III) dilingkungan Pemkab Minsel benar-benar tak bertuan.
‘’Saya kecewa dengan pejabat A. Memang, saya tak mungkin jelaskan siapa nama pejabat tersebut. Sebab, hampir-hampir tidak berada di ruangan. Kalau mau tanya stafnya, katanya bupati Tetty Paruntu memanggil. Padahal, setelah dicek kebenarannya justru bupati tak berada di rumah dinas,’’ kata Wakil Ketua MSCW Cindy Rampi, SH.
Rampi meminta, ada catatan siapa-siapa pejabat yang dimaksud yang jarang berada di ruangannya. Dan ibu bupati juga pasti memiliki nama-nama pejabat yang selalu meninggalkan ruangan. Padahal, banyak pengunjung yang ingin melakukan pertemuan. Namun demikian, MSCW meminta bupati tidak lagi memakai pejabat tersebut.
‘’Kalau perlu, kata Rampi segera saja melaksanakan roling. Jangan tunda-tunda atau juga menahan pejabat yang malas. Ada banyak pejabat yang malas, termasuk lebih hanya mementingkan diri sendiri ketimbang bertanggungjawab atas tugas-tugas yang diberikan kepercayaan kepada mereka,’’ tukas Rampi.
Kabag Humas dan Protokol Alvon Sumenge, SSTP juga belum berhasil dikonfirmasi soal pejabat-pejabat yang malas berada di ruangan kerjanya. ‘’Kabag juga belum ada, nanti jo ngoni kembali. Atau ba telpon kwa jo,’’ sebut staf yang meminta namanya tak ditulis. (and)