Manado – Tumbangnya beberapa incumbent di Sulawesi Utara dalam proses perebutan kekuasaan di tingkat dua yakni Kabupaten/Kota perlu dijadikan bahan untuk mengintrospeksi diri. Hal ini mencuat dalam diskusi yang digelar oleh KS KIP siang tadi di FISIP Unsrat Manado.
“Perlu ada introspeksi diri bagi incumbent (bupati/walikota) yang ada di tingkatan kabupaten dan kota dalam menghadapi pemilihan kepala daerah (Pilkada). Sebab track record semasa memimpin akan menjadi acuan bagi masyarakat untuk menjatuhkan pilihan politiknya,” kata Koordinator Kelompok Studi Kajian Ilmu Pemerintahan (KS KIP) siang tadi (13/5) di Aula FISIP Unsrat.
Ditambahkannya bahwa kemenangan Jantje Sajow (Bupati Minahasa), Depri Pontoh (Bupati Bolmut) adalah sebuah contoh yang berharga bagi para bupati/walikota kedepan dalam menghadapi Pilkada.
“Secara empiris dengan mengunakan pendekatan akademik secara objektif proses kemenangan para wakil didorong oleh kekuatan pendekatan yang dibangun, baik secara hirarki maupun secara persuasif. Dilain sisi dari tugas pokok dan fungsi seorang wakil yaitu pada proses pengawasan. Hal ini merupakan salah satu senjata yang dipakai guna mempersuasifkan dirinya dengan publik yang ada,” kata Sekretaris KS KIP, Nancy Onibala.
Untuk diketahui dalam waktu dekat ini setidaknya ada dua Pilbup yakni Kabupaten Minahasa Tenggara, Kabupaten Kepulauan Sitaro dan satu pilwako yakni Kota Kotamobagu. Dari pantauan media ini dalam diskusi tersebut dihadiri oleh puluhan mahasiswa FISIP Unsrat.(fiko)