Ibadah berlangsung khusuk
Tombulu, BeritaManado.com – Tradisi perjanjian Allah setiap umat datang kepada Tuhan membawa kurban persembahan sesuai perintah Tuhan. Jangan datang hanya tangan hampa.
Demikian khotbah Eunike Sumenge, mahasiswa Fakultas Theologia UKIT Tomohon, ketika memimpin ibadah Minggu (7/7/2019) pagi, GMIM Alfa-Omega Rumengkor.
Pembacaan alkitab, Kejadian 4: 1-16, ‘Kain dan Habel’.
Dijelaskan Eunike Sumenge, pembacaan alkitab menerangkan persembahan Habel diterima Tuhan, sementara persembahan Kain tidak.
Kenapa persembahan Habel diterima, sementara persembahan Kain tidak diterima? Padahal, keduanya sama-sama memberikan persembahan.
“Sepertinya Tuhan melihat perbuatan Habel yang berkenan di hati Tuhan. Sementara banyak perbuatan Kain tidak sekehendak Tuhan,” ujar Eunike.
Padahal, lanjut Eunike Sumenge, Kain memberikan persembahan dari hasil tanah ketika itu seperti gandum dan lainnya. Habel hanya mempersembahkan sebagian lemak.
“Datanglah membawa berkat persembahan dengan kesungguhan hati. Dimaknai sebagai persembahan yang berkenan kepada Tuhan,” tutur Eunike.
Dari kisah pembunuhan yang dilakukan Kain terhadap adiknya, Habel, maka Tuhan memberikan hukuman kepada Kain.
“Bercermin dari pembacaan alkitab, mengajarkan umat kristiani mempersembahkan yang terbaik dilandaskan pada motivasi yang benar dan iman,” jelas Eunike.
Menurut Eunika Sumenge, mungkin saja Tuhan tidak menginginkan persembahan harta namun Tuhan menghendaki kerelaan hati dan waktu membangun iman jemaat.
“Menjelang pengucapan syukur Minahasa pada 21 Juli 2019 mendatang, jangan lupa membawa persembahan syukur kepada Tuhan. Berkat Tuhan jangan digunakan untuk berpesta pora,” pungkas Eunike.
Hadir ibadah Ketua BPMJ Pdt. Welly Pudihang STh, wakil ketua Pnt. Jopie Warbung, sekretaris, Pnt. Drs. Dolvie Palit, bendahara Sym. Meiske Pangemanan, guru agama Fenny Mamuaja SPAK, Pelsus Kolom 1 sampai 14 dan ratusan jemaat.
(JerryPalohoon)