Bitung—Seorang staf Bagian Hukum Pemkot Bitung tiba-tiba mendaprat seorang wartwan hanya karena blitz camera. Pasalnya, staf yang terindentifikasi berinisial JS alias Junet ini merasa telah diambil gambarnya tanpa sepengetahuan dirinya dan meminta agar segera menghapus gambarnya.
“Kyapa ngoni foto pa kita, ada apa sampai ngoni foto pa kita,” kata Junet seraya berusaha merampas camera yang dipegang Wartawan SKH Swara Kita, Ferdy “Epang” Pagalila.
Otomatis saja, sikap Junet tersebut membuat kaget sejumlah wartawan yang kebetulan melihat aksi tersebut. “Siapa yang foto pa ibu, kita ada mo bafoto kong ibu balewat,” ujar Epang.
Namun penjelasan Epang tersebut tidak diterima Junet dan semakin berupaya untuk merampas camera yang dipegangnya. Padahal sejumlah wartawan dan staf DPRD sudah menjelaskan jika memang tidak ada tujuan untuk mengambil gambar staf tersebut. “Hapus itu, kita nenmau difoto,” katanya seraya berlalu masuk ke ruangan Paripurna karena usahanya untuk mengambil camera tidak berhasil.
Kejadian unik ini sendiri terjadi Jumat (4/5) sore di samping ruangan paripurna DPRD Kota Bitung, tepatnya di pintu masuk bagian barat. Dimana sore itu, ketika para anggota DPRD sementara menggelar Paripurna, sejumlah wartawan keluar ruangan untuk mengisap rokok ditangga pintu masuk.
Disaat sementara mengisap rokok sambil bersenda gurau inilah, diam-diam Epang ingin mengabadikan sejumlah gaya wartawan yang asik mengobrol sambil merokok. Tapi disaat dirinya semantara melakukan bidikan, Junet melintas sehingga terkena lampu bliz dan mengaku dirinya sengaja diambil gambarnya.
“Kenapa sampai dia (Junet, red) marah-marah dan begitu percaya diri jika dirinya telah diambil gambarnya. Ada apa, jangan-jangan dia ada kasus sehingga takut dan taraume melihat blitz foto,” kata Wartawan SKH Tribun Manado, Christian.
Tak hanya para Wartawan yang bingung dengan sikap Junet tersebut. Sejumlah staf DPRD yang melihat kejadian itu ikut juga bertanya-tanya dengan sikap Junet yang begitu takut diambilgambarnya oleh wartawan.
“Aneh, di jaman serba teknologi ini, masih ada orang yang takut dengan lampu blitz dan tidak suka di foto,” kata salah satu staf DPRD.(en)