Kiawa, BeritaManado.com — Sejak Minggu berjalan ini, kelompok tani bernama Perampatan Kiawa mulai melakukan penanaman bibit rica, dan mentimun di desa Kiawa.
Kegiatan berkebun dari kelompok tersebut dipimpin oleh Ketua Kelompok Tani Doysie Lombok, bersama penanggungjawab Changlie Assa.
Kepada BeritaManado.com, Doysie Lombok mengatakan bahwa aksi berkebun dilakukan secara spontanitas guna merespon para masyarakat khususnya kaum muda di Sulawesi Utara (Sulut) agar berkebun.
“Intinya kaum muda jangan malu untuk bekerja kebun mengingat tanah yang kita miliki sangat subur. Akan sangat disayangkan kalau tanah kosong tidak diolah, padahal hasil dari kebun bisa menghasilkan pendapatan lebih dari pada kerja kantoran,” kata Doysie Lombok, Senin (16/10/2017).
Lanjutnya, selain menekan inflasi karena rica banyak datang dari daerah luar Sulut, tetapi juga bisa memberikan lapangan pekerjaan bagi pemuda yang tidak bekerja.
“Minimal sudah bisa membentuk lapangan pekerjaan untuk pemuda, dan bisa mengurangi kegiatan negatif dari pemuda,” ujar Doysie Lombok.
Sementara itu, Penanggungjawab Jawab Changlie Assa menjelaskan bahwa kelompok tani Perampatan Kiawa tidak main-main untuk melakukan kegiatan berkebun.
“Saat ini jumlah tanaman cabe rawit 7.500 pohon, dan mentimun 700 pohon, dengan luas area hampir satu hektar,” terang Changlie Assa yang juga merupakan seorang Gembala di KGPM.
Changlie berharap apa yang telah mereka lakukan saat ini bisa diikuti oleh kaum muda yang ada di Sulut.
“Untuk desa yang belum ada kelompok tani pemuda segera bentuk. Toh kalau ada lahan tidur di desa kelompok tani pemuda bisa menggelolah sehingga desa tersebut bisa mandiri,” terangnya. (Anes Tumengkol)