
Manado, BeritaManado.com – Kelompok Kajian reformasi (KKR) sukses menggelar Dialog Kepemudaan pada hari kamis (25/10/2018), bertempat di KFC (Kantin Fisip Coy), pukul 14.00 WITA.
Dialog tersebut mendapat reaksi positif dari seluruh civitas akademika Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Sam Ratulangi (Unsrat).
Begitupun dengan Wakil Rektor 3 Bidang Kemahasiswaan dan Alumni Dr Drs T A M Rony Gosal MSi, yang turut hadir sebagai Keynote Speaker.
Dalam dialog kepemudaan yang bertemakan “Mengembalikan marwah fispol unsrat sebagai kampus reformasi, menuju 90 tahun sumpah”, Ronny Gosal yang juga mantan Ketua Jurusan Ilmu Pemerintahan FISIP Unsrat, dalam orasi ilmiahnya menyatakan bahwa kegiatan dari mahasiswa yang seperti ini, patut diberikan apresiasi lebih.
“Saya berharap melalui kelompok-kelompok kajian ini, mampu menghasilkan gagasan-gagasan baru dan melahirkan pemimpin-pemimpin masa depan yang berkualitas, idealis, dan peka terhadap kemanusiaan,” kata Ronny Gosal.
Dialog kepemudaan dalam rangka menyongsong 90 tahun sumpah pemuda, juga menghadirkan para narasumber-narasumber yang sekirannya mampu memberikan pencerahan terhadap keadaan objektif yang terjadi di bangsa ini terlebih khusus di kampus yang berlabel reformasi.
Jafar Noh Idrus menjelaskan bahwa sekilas Kelompok Kajian Reformasi yang disingkat KKR ini terbentuk berdasarkan kesepakatan bersama kaum muda yang sementara menempuh studi di FISIP Unsrst dimana memiliki keresahan bersama sehingga berinisiatif merangkul kaum muda yang lain lewat group Media Sosial.
“Jadi pembentukan kelompok ini berangkat dari kesadaran kritis kaum muda yang melihat realitas kampus yang semakin pragmatis dan sudah tidak adanya ruang belajar yang nonformal untuk membangun pengetahuan kita secara internal,” terang Jafar Noh Idrus.
Lanjutnya, KKR juga akan meneruskan kegiatan-kegiatan yang nantinya bisa menambah daya analisa para mahasiswa, untuk itu katanya, sudah dipersiapkan silabus pembelajaran pada agenda berikutnya. Artinya bahwa KKR itu sendiri ingin konsisten pada apa yang menjadi tugas dan tanggung jawab seorang mahasiswa terlebih seorang pemuda penerus generasi bangsa ini. yaitu belajar tanpa akhir.
“Yang terutama diperhatikan bahwa kemampuan dasar mencari ilmu
pengetahuan akan semakin berkembang dengan semakin banyak forum-forum belajar yang difasilitasi. Dalam pertemuan dengan banyak forum maka
kemungkinan untuk merancang metode-metode baru makin terbuka. Dengan metode-metode baru gerak progresifitas belajar juga terbuka untuk semakin
cepat terlaksanakan,” ujar Jafar Noh Idrus.
Dengan wacana dan perkembangan zaman yang sesuai dengan keresahan tentunya sebagai kaum muda maka menghadirkan Kelompok
Kajian Reformasi tersebur.
“Kami harap melalui KKR ini mampu melahirkan orang-orang besar untuk bisa menelusuri pengetahuan yang besar, bukan untuk menjadi manusia yang merasa besar dan benar karena kebenaran dan kebesaran itu hanya milik Tuhan yang Maha Esa,” tutup Jafar Noh Idrus.
(PaulMoningka)