Manado – Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara melalui Kepala Dinas Kesehatan SulutDr Liesye Grace Punuh, Mkes dalam jumpa persnya menyatakan, masalah kekosongan obat yang dialami di apotek-apotek dan rumah sakit (RS) merupakan imbas dari masalah pengelolaan pihak rumah sakit dan distributor obat sehingga terjadi hutang piutang.
Seluruh obat generik yang dibutuhkan (masyarakat) diusahakan diproduksi oleh pemerintah, yang menyangkut jaminan kesehatan nasional sekarang Jamkesmas, Jamkesda atau yang lainnya, terjadi kekosongan obat itu bisa karena obatnya yang kurang, tutur Punuh.
“Tapi sekarang misalnya sekarang terjadi di rumah sakit itu karena (pihak) rumah sakit ada masalah didalam pemesanan obat karena ada yang belum terbayar,” terangnya.
“Jadi ini sebenarnya masalah di pengelolaan antara ASKES dan pihak rumah sakit. Kalau itu tersedia cukup, tetapi yang jadi masalah dari pihak distributor obat ke rumah sakit ada masalah keterlambatan pembayaran,” jelasnya. (Rizath polii)