TOMOHON, beritamanado.com – Wakil Wali Kota Tomohon Syerly Sompotan didampingi Sekretaris Daerah Ir Harold Lolowang MSc bersama Danrem 131/Santiago Brigjen TNI Robert Giri, Selasa (23/01/2018) memantau dari dekat aktivitas Gunung Lokon di Kota Tomohon, Sulawesi Utara.
Peninjauan awal dilakukan di Pos Pengamatan Gunung Api Lokon dan Mahawu di Kelurahan Kakaskasen III Kecamatan Tomohon Utara dilanjutkan dengan mengidentifikasi jumlah masyarakat yang akan terdampak jika nantinya Gunung Lokon mengalami erupsi dan juga titik pengungsian yang akan digunakan masyarakat.
Danrem menyarankan agar titik pengungsian seharusnya tidak perlu terlalu banyak. Pasalnya, jika titik pengungsian terlalu banyak akan merepotkan para petugas sebagaimana pengalamannya menangani bencana erupsi Gunung Sinabung.
Sementara Sompotan berpesan kepada seluruh masyarakat untuk tidak melakukan aktivitas di dekat kawah gunung. “Kepada masyarakat saya imbau untuk tetap waspada, tetap melakukan aktivitas sehari-hari namun tetap di zona aman dan juga kepada para petugas di posko untuk selalu sigap dan berkoordinasi dengan instansi terkait,” tuturnya.
Sebelumnya Kepala Pos Pengamatan Gunung Api Mahawu dan Lokon Farid Ruskanda Bina mengatakan sejak 2015 lalu, aktivitas Gunung Lokon telah beberapa kali mengalami peningkatan namun tidak diikuti letusan. “Dan untuk yang terakhir ini aktivitas Gunung Lokon meningkat sejak 13 Januari yang lalu,” ungkapnya.
Dalam peninjauan tersebut, Danrem yang didampingi Dandim 1302/Minahasa Letkol Inf Juberth Nixon Purnama STh dan sejumlah pejabat di Korem 131/Santiago, Kepala BPBD Tomohon Robby Kalangi serta jajaran.
(ReckyPelealu)