Jakarta—Pesawat Sukhoi nahas yang hilang kontak dalam perjalanan dari Lapangan Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta ke Pelabuhan Ratu ditemukan di koordinat 0642612 dan 10644412 pada ketinggian 2.500 kaki, 3,5 kilometer dari Cijeruk. Pesawat itu jatuh setelah menabrak tebing Puncak I Gunung Salak.
Nasib 45 orang yang ada di dalam pesawat belum diketahui satu-persatu, namun Badan SAR Nasional (Basarnas) mengakui, ada sejumlah jasad yang sudah ditemukan tim evakuasi. Berapa jumlahnya, belum dipastikan.
Apakah ada korban yang selamat? Itu juga belum diketahui. “Namun kemungkinan adanya korban selamat dalam jatuhnya Pesawat Sukhoi Super Jet 100 sangat kecil,” kata Juru Bicara Badan SAR Nasional (Basarnas), Gagah Prakoso, di Lanud Halim Perdanakusuma, Kamis (10/5) seperti yang dilansir dari Vivanews.com.
Berdasarkan pengalaman, Gagah menambahkan, korban selamat jarang ditemukan dalam kecelakaan semacam itu. “Jika pesawat menabrak tebing dan hancur berantakan, mungkin tidak ada korban selamat,” tambah dia.
Gagah lantas menggambarkan kondisi bangkai pesawat saat ditemukan. “Puing pesawat sudah ditemukan sejak pagi tadi, dengan puing-puing pesawat berantakan. Plat juga sudah ditemukan,” tambah dia.
Sebelumnya, Juru Bicara Markas Besar Kepolisian RI, Komisaris Besar Polisi Boy Rafli Amar, menyatakan polisi telah menyiapkan alat identifikasi untuk mengantisipasi korban dalam jatuhnya pesawat Sukhoi Superjet 100.
“Kami memegang data awal penumpang, misalnya data semasa hidup dan jenis pakaian terakhir yang dikenakan penumpang,” kata Boy di Bandar Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Kamis 10 Mei 2012. Menurutnya, data-data itu bisa menjadi pembanding selain cara identifikasi dengan mendapatkan DNA dan mencocokkan gigi.
Selain itu, polisi sedang meminta data anti mortem sebagai pembanding. “Intinya kami kumpulkan semua data untuk memperlancar identifikasi, termasuk sidik jari,” ujar Boy.(rd)