Bitung—Fasilitas kesehatan di kompleks Pelabuhan Perikanan Samudera (PPS) Aertembaga dipertanyakan keberadaannya. Pasalnya layanan Puskesmas Pelabuhan yang ada di lokasi tersebut belum pernah menyentuh bahkan meninjau lokasi pemukiman, pelelangan ikan bahkan wilayah perkantoran di area pelabuhan Perikani Aertembaga.
Padahal cuaca yang sangat rentan menimbulkan penyakit seperti demam berdarah dan malaria mengancam kesehatan warga. Namun sayangnya pihak Puskesmas terkesan tidak peduli dengan kondisi warga.
“Memang dalam beberapa hari ini sebagian besar warga kuatir dengan kondisi cuaca saat ini yang dianggap begitu mudah menimbulkan penyakit malaria dan demam berdarah, tapi belum ada pencegahan dari pihak Puskemas Pelabuhan,” kata Kepala PPS Kota Bitung, Frits Penehas Leswussa beberapa waktu lalu.
Padahal menurut Leswussa dalam rapat koordinasi bersama Administrator Pelabuhan masalah itu telah disampaikan agar bisa ditindaklanjuti, baik Puskesmas Pelabuhan maupun Dinas Kesehatan Kota Bitung. Dengan harapan kedua instansi tersebut melakukan langkah pencegahan di lokasi pelabuhan perikanan Aertembaga dengan cara fogging setiap 3 bulan sekali dan pemberian bubuk Abate di tempat-tempat yang dikenal sebagai sarang nyamuk.
“Saya pribadi merasa keadaan ini cukup mengkhawatirkan bukan hanya warga yang tinggal di pemukiman tetapi gejala malaria dan demam berdarah bakal mengancam aktifitas para pegawai,” katanya.
Sementara itu, pihak Puskesmas Pelabuhan yang hendak ditemui menolak bertemu dengan alasan sibuk. “Kepala Puskesmas katanya akan keluar jadi tidak dapat ditemui,” kata security di Puskesmas Pelabuhan.(enk)