Bitung – Kadis Kebersihan, Jossy Kawengian mempresentasi pengendalian dan pemanfaatan gas metan yang ada di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah Kecamatan Aertembaga. Presentasi ini dilakukan Kawengian di acara sarasehan pemanfaatan gas metan di TPA sampah yang dilaksanakan Direktorat Pengembangan Penyehatan Lingkungan Permukiman Ditjen Cipta Karya Kementrian Pekerjaan Umum RI di Hotel Holiday Inn Kuta Bali.
Kawengian memaparkan, gas metan merupakan komponen utama dari biogas. Gas ini dapat menghasilkan energi yang cukup besar karena satu meter kubik gas metan setara dengan energi yang dihasilkan 0,48 kilogram gas elpiji.
“Gas metan dapat ditemukan di sekitar kita. Selain berasal dari sampah organik yang telah melalui perombakan oleh bakteri, metan juga berasal dari alam seperti lautan, lapisan es permanen, tanah-tanah yang gembur juga ditemukan pada kotoran manusia dan hewan memamah biak seperti kambing, sapi, kerbau, kuda dan lain-lain,” jelas Kawengian.
Pemanfaatan energi alternatif yang berasal dari gas metan kata dia, setidaknya sudah mulai berjalan baik di lingkungan TPA Aertembaga. Beberapa kepala rumah tangga yang hidup di lingkungan TPA sudah mulai memanfaatkan gas metan sebagai kebutuhan listrik yang dialirkan melalui pipa-pipa, bahan bakar rumah tangga pengganti LPG 3 Kg.
“Jika dikalkulasi menghemat Rp51.000 per bulan dan kurang lebih Rp612.000 dalam satu tahun per satu keluarga,” katanya.(*/enk)