
Kawangkoan, BeritaManado.com — Sejak puluhan tahun silam Desa Kawatak di Kecamatan Langowan Selatan ini sudah menjadi magnet bagi kegiatan wisata religi, khususnya umat Katolik yang ada di Keuskupan Manado maupun di luarnya.
Namun ada keunikan tersendiri tentang desa tersebut, dimana boleh dikata 99 persen penduduknya merupakan penganut agama Katolik.
Kepada BeritaManado.com, Rabu (24/10/2018) kemarin, salah satu warga asal Kawangkoan Marlon Mondong mengatakan bahwa disadari atau tidak sebenarnya Desa Kawatak memiliki potensi untuk digali dan dikembangkan.
“Soal objek wisata religi dan 99 persen warganya Katolik itu sudah Nampak. Namun akan lebih baik lagi jika ada satu terobosan untuk memperkuat apa yang sudah Nampak saat ini. Menurut saya tidak berlebihan jika dikatakan bahwa Kawatak sebagai Desa Religi,” ungkap Marlon.
Ditambahkannya, julukan Desa Religi justeru akan lebih kuat magnetnya ketimbang hanya disebut sebagai desa yang memiliki objek wisata religi.
“Desa Religi memiliki makna yang sangat dalam, dimana mulai dari objek wisatanya, suasana alam sampai masyarakatnya semuanya memancarkan aura religi,” tandasnya.
Untuk mewujudkan itu semua, Marlon mengatakan dibutuhkan perjuangan serta kerja keras pemerintah dan masyarakat Desa Kawatak sendiri, juga pihak lain yang ingin membantu melakukan terobosan-terobosan yang dimaksud.
“Selain yang sudah ada, kedepan juga akan ketambahan dua objek wisata religi yaitu makam Daniel Mandagi dan sebuah museum yang akan menabadikan hal-hal yang berhubungan dengan perkembangan umat Katolik di Langowan, mulai dari dokumentasi sejarah serta benda-benda yang memilikinilai historis,” tuturnya.
(Frangki Wullur)