*Dalam Mobil Aparat yang Dirusak Massa Ditemukan Samurai dan Cakram
Manado – Anggota DPRD Sulut Benny Rhamdani mendesak Polda Sulut untuk mengusut tuntas kasus kekerasan yang melibatkan aparat di Desa Picuan, Minahasa Selatan beberapa hari lalu. Menurut Brani, panggilan akrabnya, tindakan aparat yang melakukan eksekusi terhadap salah-satu warga yang dilakukan dinihari merupakan kesalahan fatal yang berakibat reaksi perlawanan dari masyarakat.
“Tindakan eksekusi dengan mengobrak-abrik rumah dari target yang akan dieksekusi inilah yang menimbulkan kemarahan masyarakat Picuan. Nah, tindakan aparat yang diluar prosedur ini juga harus mendapat perhatian serius dari Kapolda Sulut,” tutur Brani kepada sejumlah wartawan, sore tadi.
Selain itu Brani menyoroti penembakan oleh aparat yang diduga diluar prosedur bahkan warga telah melakukan pengumpulan selongsongan peluru aparat. Tambah Brani, sesuai laporan, masyarakat telah mengumpulkan foto-foto dari sepuluh mobil yang dirusak mayarakat yang ternyata terdapat samurai dan cakram.
“Kemudian dari sepuluh kendaraan yang di rusak masyarakat ternyata didalam kendaraan terdapat samurai dan cakram. Alat-alat ini biasanya digunakan oleh parah penambang. Pertanyaannya adalah, kalau kendaran-kendaraan ini digunakan oleh aparat resmi negara, kenapa mereka mempersenjatai diri dengan cakram dan samurai?” tanya Brani.
“Apakah mereka (aparat red) dibantu oleh penambang lainnya dalam skenario untuk mengadu domba penambang diluar Picuan dengan para penambang atau rakyat Picuan? Ini harus diusut secara serius oleh kepolisian daerah,” pungkas politisi vokal ini. (jerry)