MANADO – Pekerjaan Rumah (PR) bagi aparat kepolisian dan tokoh masyarakat terhadap maraknya kenakalan anak muda yang menjurus tindak kriminal. Kota Manado butuh suasana yang kondusif terutama menjelang iven internasional ARF-DiREx.
Kasus penikaman terhadap wartawan Pacifik TV, Hentje Tumilaar oleh sekelompok geng motor hari Minggu lalu, menandakan tingkat kenyamanan Kota Manado dalam tanda awas.
“Kita selalu berbangga Sulut adalah deaerah teraman di Indonesia, tapi kenyataannya banyak kasus gangguan keamanan dan kriminalitas yang pelakunya adalah warga Sulut sendiri,” ujar Devi Najoan, tokoh masyarakat Karombasan kepada beritamanado, Rabu (02/03).
Tidak tanggung-tanggung, masalah kenyamanan mendapat perhatian khusus gubernur SH Sarundajang. Disetiap kesempatan, gubernur yang baru saja menyandang titel doktor ini selalu menghimbau masyarakat utamanya anak muda menciptakan kenyamanan daerah.
“Sulut sudah aman tapi belum nyaman. Kita masih aman dari gangguan luar, tapi justru warga Sulut sendiri yang menjadikan daerah ini tidak nyaman dengan berbagai aksi kriminalitas dan kenakalan remaja seperti contoh geng motor,” ujar gubernur dalam suatu acara pemuda beberapa waktu lalu. (jry)