Bitung—Puluhan karyawan PT Multi Nabati Sulawesi (MNS) meminta LSM Pasela, Samsi Hima tidak asal bicara atau asal bunyi (Asbun) menanggapi keluhan warga Lingkungan IV Kelurahan Paceda Kecamatan Madidir. Apalagi sampai meminta agar operasional PT MNS ditutup, seperti yang diutarakan Hima di sejumlah media masa.
“Apakah dengan menutup PT MNS maka masalah lingkungan selesai seperti yang dikeluhkan warga. Lalu bagaimana dengan nasib kami sebagai karyawan karyawati yang juga warga masyarakat Kota Bitung. Apakah LSM Pasela juga memperhatikan kami pekerja/manusia sebagai bagian dari lingkungan,” kata Ketua Ketua SPSI RTMM PUK PT MNS, Djetro Bawengen, Selasa (8/5).
Bawengen sendiri mengaku tidak bermaksud kontra pada isue lingkungan, namun hendaknya LSM Pasela jangan mengusulan solusi penutupan perusahan. Dan hanya melihat dari satu sisi keluhan warga tanpa mempertimbangkan nasib ratusan karyawan PT MNS jika perusahaan harus ditutup.
“Berikan kesempatan perusahaan untuk melakukan perbaikan-perbaikan, jangan asal komentar menutup perusahaan. Terus terang kami resah dengan pernyataan LSM Pasela tersebut,” katanya seraya menambahkan pihaknya percaya manajemen PT MNS sudah mengambil langkah-langkah menanggapi keluhan warga sesuai regulasi UU yang berlaku.
Sementara itu, menanggapi keresahan karyawan soal pernyataan LSM Pasela ini, Humas PT MNS, Tino Sampouw mengaku no comment. Karena menurut Sampouw, saat ini management sementara focus pada solusi keluhan masyrakat dan kepatuhan pada regulasi serta perbaikan lingkungan.
“Kalau masalah penutupan perusahaan saya no comment. Yang jelas kami masih focus soal keluhan warga dan saat ini sementara melakukan pertemuan untuk mencari solusi,” kata Sampouw.(en)