
AMURANG — Kedatangan Komisi VIII DPR RI Bidang Kesejahteraan di Provinsi Sulawesi Utara khususnya di Kabupaten Minahasa Selatan mendapat respon seutuhnya. Pasalnya, rombongan menilai keberadaan warga Minsel sangat aman terlebih. Terlebih keagamaan yang ada di Minsel dan Sulut secara umum.
‘’Ya, di Sulut dan Minsel aman terus. Saya bersama rombongan merasa senang berada di Minsel dan Sulut.Karena memang banyak informasi dari teman-teman bahwa Sulut khususnya paling aman. Komisi VIII kan membidangi soal kerukunan beragama lagi. Maka dari itu, bagaimana membangun damai yang beragam di NKRI ini. Oleh karena itu, Sulut khususnya Manado dan Minsel ini kami temukan satu potensi sosial yang luar biasa,’’ kata Ketua Komisi VIII DPR RI ini.
Menurut Karding lagi, bagaimana membangun kehidupan yang beragam dan dinamis. Termasuk hidup persaudaraan yang rukun. Di Manado, Sulawesi Utara dan Minahasa Selatan khususnya, kami menemukan satu potensi sosial yang luar biasa. ‘’Masyarakatnya tidak hanya ferbal, tetapi perilakunya juga sangat diyakini banyak orang. Mereka sangat menghargai terhadap orang-orang yang berbeda agama. Atau berbeda keyakinan justru hidup berdampingan,’’ ungkapnya.
Dikatakannya, ada satu desa di Sulut. Semua beragama Nasrani, dan ada satu KK Islam. Tahu-tahu, warga justru mengangkat salah satu anggota keluarga yang Islam itu sebagai Hukum Tua. ‘’Kita harus jaga, dan kalau perlu kita jadikan contoh sampai ke pusat. Sulut dikatakan sebagai pilot project kerukunan antar umat beragama. Tetapi juga jangan lupa, biasanya daerah-daerah yang kondusif seperti ini kita harus lebih hati-hati. Maka dari itu, saya pikir rakyat Sulut dan Minsel akan berpikir seperti diatas, untuk menjaga kelangsungan kerukunan beragama tetap berjalan dengan baik,’’ kunci Karding yang diutus oleh PKB ini. (andries)