Panitia Permahan dan Karang Taruna saat audiensi dengan Kapolda Sulut
Manado – Dideklarasikan di perkemahan Pemuda GMIM – Karang Taruna Tompaso Baru, kolaborasi antara Pemuda GMIM dan Karang Taruna di rayon Minahasa Selatan menghasilkan komitmen bersama yakni Pemuda Gereja dan Karang Taruna bersama Polda Sulut menciptakan Kampung Bebas Tarkam.
Panitia penyelenggara perkemahan pemuda GMIM di rayon Minahasa Selatan bekerjasama dengan Karang Taruna Provinsi Sulut mengadakan audiensi langsung dengan Kapolda Sulut, Brigjen Wilmar Marpaung, Kamis.
Kapolda yang didaulat sebagai Kapolda terbaik di Indonesia ini menyambut baik undangan panitia bahkan menyampaikan kesediaannya menghadiri dan menjadi pembicara.
“Saya sangat senang ide dari generasi muda khususnya pemuda GMIM dan Karang Taruna untuk berkomitmen mengadakan tindakan preventif agar ada zona bebas tarkam di daerah-daerah yang memiliki potensi tersebut. Ini akan didukung oleh jajaran kepolisian dan akan disampaikan kepada Polres bahkan segera diwujudkan satgas bersama,” ujar Wilmar Marpaung.
Sementara itu, Ketua Karang Taruna Sulawesi Utara, Billy Lombok SH mengatakan, kampung bebas tarkan adalah ide dari grass root, dari generasi muda sebagai solusi. Ada badan pekerja koordinasi dan komunikasi yang dimulai dari Tompaso Baru yang mudah mudahan bisa di dorong ke daerah lain.
“Presidium badan pekerja ini bersifat preventif, terdiri atas tokoh masyarakat, tokoh agama, yang dituakan, yang disegani, bersama dengan polisi dan pemerintah berkoordinasi tiap saat agar peluang tarkam di perkecil, nanti teknisnya disepakati lebih lanjut, tapi setidaknya generasi muda itu sendiri mau untuk mengadakan pembaharuan. Tidak mudah tapi bila konsisten maka pasti bisa,” jelas Billy Lombok, yang juga ketua panitia pengarah bersama dengan ketua panitia perkemahan karya pemuda GMIM yang bekerja sama dengan Karang Taruna, Pnt Frangky Limpele.
Tambah Lombok, perkemahan karya pemuda GMIM bekerjasama dengan Karang Taruna ini nantinya akan mengimplementasikan cita-cita Olly Dondokambey dan Steven Kandouw yang dituangkan dalam Sapta Cita Sulawesi Utara.
Berbagai kegiatan diantaranya pelatihan kewirausahaan, bantuan peralatan life skill, serta pengolahan data masalah sosial dan ekonomi dan solusinya, menghadirkan pembicara yang berkompeten pada bidangnya.
Panitia mengestimasi jumlah peserta yang akan turut serta yakni sekitar 1000-an orang, dimana baik jemaat maupun masyarakat Tompaso Baru sangat siap menyambut para delegasi yang terdiri atas tiap wilayah dan jemaat.
“Tompaso Baru Raya sudah berpengalaman dan bahkan pernah menyelenggarakan perkemahan tingkat nasional yakni perkemahan PGI, dan berjalan dengan baik. Perkemahan ini kami jamin akan menyajikan keramahan tuan rumah serta berupaya menyediakan sarana prasarana representatif,” ujar Sekretaris Panitia, dr Yurike Sunaryo.
Diketahui, perkemahan ini merupakan perkemahan Sinode GMIM yang diselenggarakan di tiap rayon dimana di Minahasa Selatan bekerjasama dengan Karang Taruna Sulawesi Utara. (***/jerrypalohoon)