Kupang, BeritaManado.com — Kapal cepat express Cantika 77 rute Kupang-Alor mengalami kebakaran pada Senin (24/10/2022) sekitar pukul 13.00 wita.
Peristiwa itu terjadi di sekitar perairan Naikliu, Amfoang, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Para korban pun telah dievakuasi oleh tim penyelamat dari lokasi kejadian beberapa jam setelah kejadian.
Hingga Selasa (25/10/2022) tengah malam, para korban selamat ditampung di gedung terminal Pelabuhan Ferry Naikliu.
Diantara para korban selamat, diketahui ada 5 orang pendeta GMIT dan 1 orang calon vikaris yang dikabarkan selamat dalam peristiwa tersebut.
Mereka yang selamat antara lain Pdt. Debora Seo, Pdt. Tomi Kapitan, Pdt. Novi Neonufa, Pdt. Nova Leoanak, Pdt. Juliana Kota dan Loni Lada (calon vikaris).
Kelima pendeta melayani di Alor.
Dilansir dari www.sinodegmit.or.id, salah satu korban selamat, Pdt. Debora Seo, mengaku terseret arus selama kurang lebih 3 jam sebelum speed boat Tim SAR tiba.
“Kami tiga orang berpegangan tangan dan terapung-apung selama kurang lebih tiga jam di dalam laut. Saya dan satu orang teman perempuan dan satu orang laki-laki yang bisa berenang,” ujar Pdt. Debora.
Pendeta yang melayani di Klasis Alor Tengah Selatan ini, mengalami luka bakar di wajah dan tangan kanan serta sedang mendapat perawatan medis.
Ia menduga luka tersebut akibat asap panas yang masuk ke dalam kapal.
Saat kejadian, ia berada di ruang A deretan kursi paling belakang.
Ia juga mengaku para penumpang kesulitan keluar dari ruangan kapal karena pintu dan tangga yang sempit.
Sedangkan Pdt. Juliana Kota yang diselamatkan oleh tim penyelamat lainnya, dievakuasi ke Kupang, dalam kondisi sehat.
Semalam ia sempat mendapat perawatan di RSUD Prof. W.Z Johannes Kupang, dan sudah diperkenankan pulang.
Pdt. Anna Salukfeto, Ketua Majelis Jemaat Imanuel Naikliu pun menyampaikan, jemaat setempat telah menyediakan pakaian dan makanan bagi para korban yang dievakuasi di Naikliu.
(***/srisurya)