NOVY KALIGIS
Manado – PT Bank SulutGo seperti dijelaskan Direktur Pemasaran (DirPem), Novy Kaligis mencatat prestasi Rasio Keuangan inti perseroan yakni: CAR 15,33 persen (diatas CAR minimum disyaratkan Bank Indonesia 8 persen), NPL nett 0,64 persen (syarat BI minimal 3,5 persen) dan LDR atau saat ini menggunakan LFR (Loan Funding Ratio) 72,69 persen, ROA 3,71 persen, ROE 40,19 persen, NIM 9,36 persen dan BOPO 76,49 persen.
“Artinya, kondisi ekonomi Indonesia tahun 2015 mengalami perlambatan sehingga industri perbankan dan sektor lainnya. terpengaruh. Versi Infobank menyebutkan tahun 2015 adalah musim paceklik. Hal tersebut dibuktikan dengan adanya beberapa paket kebijakan pemerintah yang dikeluarkan untuk mengangkat pertumbuhan ekonomi Indonesia dan sejalan pula dengan statemen dari OJK yang mana ekonomi 2016 akan bertumbuh positif namun harus tetap berhati-hati dan Bank SulutGo membuktikannya dengan percepatan laba bank di Triwulan I (sampai 31 Maret 2016) mampu membukukan laba sebesar Rp113 Miliar,” terang Kaligis saat jumpa pers di Restoran Puncak Manado, Sabtu (2/4/2016) sore.
Lanjut Kaligis yang pada kesempatan tersebut bersama Direktur Umum, Felming Harun dan Kepala Divisi Corsec, Maria Rogi, total aset Bank SulutGo sebesar Rp13,2 Triliun adalah pencapaian tertinggi yang diraih Bank SulutGo sejak berdiri 55 tahun lalu.
“Hal ini membuktikan bahwa tingkat kepercayaan sangat baik dengan total dana pihak ketiga sebesar Rp11,1 Triliun dengan perincian Giro, Tabungan dan Deposito dari Pemerintah sebesar Rp4.012.193.000 dan Giro Tabungan Deposita dari Masyarakat sebesar Rp7.103.176.000,” tutur Kaligis.
Pencapaian kinerja yang baik di Trimulan I tahun 2016 lanjut Kaligis berkorelasi dengan pemerintahan baru OD-SK. Hal tersebut dibuktikan dengan meningkatnya kepercayaan masyarakat terhadap Bank SulutGo dengan pencapaian Aset sebesar Rp13,2 Triliun serta pencapaian laba Rp113 Miliar di triwulan I tidak lepas dari arahan pemegang saham pengendali sehingga perusahaan beroperasi efisien dan efektif
“Sehingga jika disetahunkan maka hasil yang optimal akan dirasakan bukan saja untuk shareholders namun juga stakeholders baik melalui deviden yang merupakan kompensasi dari saham yang merupakan PAD terbesar pemerintah daerah baik di Sulawesi Utara maupun Gorontalo, yang merupakan salah-satu indikator pertumbuhan ekonomi di Provinsi Sulawesi Utara dan Gorontalo,” tandas Kaligis. (jerrypalohoon)