
Manado – Pengawasan yang menjadi salah satu fungsi pimpinan SKPD terkesan tak bisa dimaksimalkan Dante Tombeg. Dinas Pendidikan Nasional (Diknas) Kota Manado yang dipimpinnya akhir-akhir ini banyak dirundung masalah.
Ketimpangan hak guru yang diduga dikebiri oknum dalam Diknas Manado terus mencuat. Semula guru non sertifikasi mengeluhkan adanya pemotongan terhadap dana yang mereka terima. Apalagi penyaluran dana yang harusnya terealisasi dalam rekening pribadi, malahan dilakukan di kantor Diknas.
Belakangan muncul lagi keluhan sejumlah guru kalau tunjangan non sertifikasi itu masih tertahan berbulan-bulan. Mereka belum bisa menerima apa yang menjadi haknya.
Terkait banyaknya masalah, belakangan muncul usulan Walikota Manado GS Vicky Lumentut (GSVL) perlu mengevaluasi kinerja Dante Tombeg. “Kalau Kadis Diknas Manado tak mampu mengawasi kinerja anak buahnya sebaiknya pak wali ganti dia dengan pejabat lain yang lebih kompeten, sepertinya Dante Tombeg perlu lebih banyak belajar sebelum menduduki posisi strategis seperti ini,” sebut Oni Julius dari Front Angkatan Muda Sulut (FAMS) pada beritamanado, Senin (16/9) pagi.
Dia menyesalkan dugaan penyelewengan hak guru yang bergulir di Diknas. Hal-hal seperti itu juga menurut Oni akan menyebabkan ketimpangan pada dunia pendidikan Kota Manado.
“Bagaimana guru non sertifikasi mau semangat bekerja kalau hak mereka diduga dikebiri, sekali lagi kalau Dante Tombeg tak mampu sebaiknya GSVL mengganti dengan pejabat lain,” cetusnya.
Terkait masalah ini, pekan lalu Dante menyebut kemungkinan adanya oknum-oknum tertentu yang sengaja memperkeruh persoalan. “Nah, sekarang muncul berbagai persoalan termasuk dana sertifikasi. Kenapa tidak disampaikan waktu lalu, ada apa sebenarnya? Jangan-jangan sengaja mencari masalah oleh segelintir orang,” sergah Dante. (ady putong)