Amurang—Belum ada solusi terkait harga kopra anjlok di tanah Minahasa (Sulawesi Utara) ini. Bahkan, Pemprov Sulut melalui Biro Ekonomi Setdaprov belum memberi klarifikasi soal solusi. Akibatnya, dua kali petani kopra Minsel melakukan demo di PT Cargill Indonesia. Padahal, solusinya haruslah Pemprov dan Bupati/Walikota duduk bersama membicarakan hal diatas.
Namun, melihat hal diatas bahwa sepertinya masalah harga kopra akan berlarut terus. Bahkan, belum akan ada solusi secepatnya. Dengan demikian, banyak warga mengusulkan, agar kita tak lagi memakai minyak goreng berasal dari kelapa sawit. Sebab, tanah Minahasa ini tidak ada pohon kelapa sawit.
‘’Ya, kalau tidak ada solusinya, maka saya usulkan sebaiknya kita tidak memakai minyak kelapa dari sawit. Apa untungnya kita pakai minyak kelapa sawit. Sementara, hasil olahan minyak dari kelapa justru dijual ke luar negeri,’’ tanya Berty Setligh, BA yang juga mengaku sebagai anak petani ini.
Lanjut Setligh, bahwa sudah terlalu parah warga Sulut pada umumnya. Disatu sisi, petani kopra tak memiliki apa-apa lantaran harganya anjlok. Maka dari itu, saya sarankan supaya kita tak lagi memakai produk minyak goreng yang terbuat dari kelapa sawit.
‘’Sangat memalukan, kalau pemprov Sulut tak ada penyelesaian soal harga kopra. Dengan demikian, kami juga bertanya bahwa apa tuntungnya disebut daerah Nyiur Melambai sementara kita tidak menikmati hasilnya. Jadi, gubernur Sulut bersama bupati/walikota se-Sulut duduk bersama membicarakan dan mencari solusi hal diatas,’’ ungkap mantan Kepala SMAN 162 Amurang. (and)