Mitra, BeritaManado.com – Polemik batas wilayah antara Mitra dan Boltim ternyata berdampak pada belum direkomendasikannya Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Minahasa Tenggara oleh Pemprov Sulut. Hal ini mengakibatkan proyeksi pembangunan daerah yang dipimpin bupati Telly Tjanggulung, kedepan sedikit terhambat dikarenakan belum adanya acuan.
Hal tersebut tak ditampik Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Mitra, Ir Dwight Moody Rondonuwu MT. “RTRW kita (Mitra,red) masih berproses di Pemprov, dan pada prinsipnya RTRW kita yang paling siap. Akan tetapi ada kendala teknis yang hingga kini sedikit tertahan,” ungkap Rondonuwu.
Belum ditetapkannya RTRW Mitra, juga berpengaruh dalam proyeksi pembangunan jangka panjang di tingkat provinsi. Dimana dalam pertemuan yang digelar lewat lintas instansi se-Sulut, kabupaten Mitra tidak disebut masuk dalam proyeksi pembangunan Sulut kedepan. “Memang RTRW ini urgen dalam menentukan tujuan pembangunan kedepan, dan kita sedikit dirugikan dengan masih tertahannya RTRW di provinsi. Akan tetapi kita tetap optimis untuk pencapaian pembangunan kedepannya di Mitra,” katanya.
Ditambahnya lagi, bahwa RTRW yang harusnya menjadi acuan untuk pembangunan kedepan, juga mengganggu beberapa pelaksanaan di lapangan, seperti halnya master plan untuk penataan Kota Ratahan. “Terpaksa kami mengambil kebijakan mendahului RTRW dalam penataan Kota Ratahan, mengingat kebutuhan ini mendesak disamping menunggu RTRW ditetapkan,” pungkasnya.(dul)