Langowan – Keberadaan SD Inpres di beberapa wilayah di Minahasa cukup memprihatinkan. Meski gedung sekolah sudah cukup representatif untuk digunakan sebagai sarana belajar mengajar, namun minat orangtua untuk menyekolahkan anaknya nampak menurun. Sebut saja SD Inpres Walantakan Langowan. Pada jenjang kelas 3 muridnya hanya dua orang, itupun adalah anak kembar.
Kekhawatiran Kepala Sekolah SD Inpres Walantakan Abraham Serhalawan sangat beralasan. Karena jika orangtua mereka pindah domisili, maka otomatis kedua murid itu juga sudah pasti angkat kaki dari sekolah itu.
“Dalam dua tahun terakhir ini kami guru-guru sudah melakukan upaya pendekatan kepada para orangtua yang berdomisili di Desa Walantakan untuk menyekolahkan anaknya di sekolah kami. Syukurlah, pada tingkatan kelas 1 dan kelas 2 jumlah muridnya diatas 10 orang. Cuma memang yang sangat dikhawatirkan adalah kelas 3,” ungkap Serhalawan kepada BeritaManado, Kamis (13/3/2014). (Frangki Wullur)