Minut, BeritaManado.com – Selentingan kabar yang menyebutkan nama Femmy Iroth, akan kembali menjabat sebagai kepala SD Inpres Klabat, Kecamatan Dimembe, Minahasa Utara, Sulawesi Utara, membuat sejumlah orangtua siswa di sekolah tersebut resah.
Femmy Iroth sebelumnya merupakan kepala SD Inpres Klabat namun pada Juli 2023, dinonjobkan karena laporan dugaan pungutan liar (Pungli) di sekolah. Tugasnya diwakili seorang pelaksana harian kepala sekolah atau Plh Kepsek, Rasni Bone.
Belakangan waktu, Femmy dikabarkan akan kembali menempati posisinya tersebut.
Informasi ini membuat arus penolakan dari para orangtua siswa, yang rencananya akan menggelar demo di Kantor Dinas Pendidikan Minut pada Jumat (13/10/2023) besok pagi.
“Kami menolak ibu Femmy Iroth menjadi kepala sekolah di sekolah ini. Jika tidak dipindahkan, kami akan demo ke kantor Dinas Pendidikan Minut, Jumat besok,” ujar sejumlah orangtua yang memenuhi ruang guru SD Inpres Klabat, Rabu (11/10/2023).
Kedatangan para orangtua di sekolah pada Rabu kemarin juga untuk menolak Femmy Iroth kembali menjabat kepala sekolah.
Mereka juga menanyakan perihal dugaan adanya pungli bagi siswa yang menerima bantuan PIP yang dipotong Rp50 ribu per siswa.
Selain puluhan orang tua siswa yang datang ke sekolah, anak-anak mereka juga tidak sekolah sebagai bentuk penolakan terhadap Femmy Iroth karena dianggap telah gagal dalam memajukan sekolah.
Di zaman kepemimpinan Iroth, sudah 90 persen kursi, meja yang sudah rusak parah tidak diperbaiki atau diganti.
Demikian juga dengan toilet sekolah yang tidak diperbaiki sehingga para siswa harus meminjam di SMPN Satu Atap.
(Finda Muhtar)