MANADO – Melihat ke belakang beberapa puluh tahun lalu, Sulawesi Utara dikenal sebagai daerah Nyiur Melambai, tidak salah simbol itu sebab daerah ini dulunya adalah penghasil kelapa terbesar di Indonesia dan salah satu yang terbesar di dunia.
Julukan Nyiur Melambai tampaknya semakin lama semakin menghilang, ini tidak lain karena hasil kelapa daerah ini dari tahun ke tahun semakin berkurang. Tampak dari pengamatan beritamanado di sejumlah tempat di Minahasa, banyak pohon kelapa yang sudah mati dan tidak produktif lagi.
Kepala Dinas Perkebunan Sulut, Jeff Rumbayan, pada sejumlah wartawan beberapa waktu lalu menyatakan, Luas perkebunan kelapa di Sulut saat ini mencapai 271 ribu ha, 29 ribu ha belum menghasilkan dan 27 ribu ha tidak berproduksi lagi akibat sudah rusak diserang berbagai penyakit dan banyak lagi sudah berusia tua.
Lebih lanjut Rumbajan menyatakan, pada tahun 2010 mendatang, pemerintah akan melakukan peremajaan pohon kelapa dengan menggunakan dana APBN sebesar 2,4 milliar rupiah dan juga pengadaan benih dari APBD propinsi sejumlah 900 juta rupiah. JRY