Manado, BeritaManado.com — Pemilihan umum kepala daerah (Pemilukada) Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) memang menjadi tanggung jawab seluruh masyarakat sebagai warga negara, namun memiliki batasan-batasan yang telah diatur.
Sayangnya sejumlah Aparatur Sipil Negara (ASN) yang diwajibkan bersikap netral itu justru makin banyak terlibat dalam politik praktis.
Kekinian, sejumlah Kepala Sekolah diduga memobilisasi para anak sekolah yang merupakan pemilih pemula untuk mendukung salah satu pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Sulut.
Hal itu diungkapkan oleh Presiden Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Peduli Pendidikan Sulut Julius Jems Tuuk di mana dirinya mendapati Kepala Sekolah di tingkat SMA dan SMK yang diduga memobilisasi anak-anak sekolah yang mayoritas adalah pemilih pemula mendukung salah satu pasangan calon.
“Saya mendapati ada kepala sekolah SMA dan SMK yang terlibat politik praktis dan ini sangat berbahaya. Kami sudah tandai nama-nama kepala sekolah tersebut,” ungkap Jems Selasa, (12/11/2024) kepada BeritaManado.com.
Tak sampai di situ saja, Jems meminta Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) agar lebih tajam lagi dalam melakukan pengawasan, guna pencegahan pelanggaran Pemilukada di Sulawesi Utara.
Jems berharap, para ASN agar kembali ke tugas pokok dan fungsi yang sebenarnya serta taat pada aturan-aturan yang mengatur peran ASN dalam Pemilukada.
“Tugas Kepala Sekolah adalah menciptakan murid yang bertaqwa kepada Tuhan yang Maha Esa, berintegritas, berkarakter, bertanggung jawab, cerdas, memiliki kemampuan berkomunikasi dengan baik, mampu bekerja dan lain sebagainya.
Kepala Sekolah sebagai managerial sekolah, mampu mewujudkan administrasi sekolah dengan menampilkan data yang baik. Harusnya itu yang dilakukan bukan terlibat dalam politik praktis,” jelas Jems.
Menurut Jems, Kepala Sekolah yang melakukan tindakan melawan hukum dengan memobilisasi pelajar dan memberikan dukungan Politik kepada Calon tertentu itu, bisa merusak moral pelajar.
“Sekali lagi ini berbahaya. Saya minta para Kepala Sekolah agar hentikan perilaku ini sebelum semua terlambat,” tegasnya.
(Erdysep Dirangga)