Kotamobagu – Ketua Dewan Mesjid Indonesia (DMI) Kotamobagu, Denny Mokodompit mengkritik peran pemerintah serta Kepolisian di daerah ini dalam memberantas judi. Pasalnya, menurut tokoh yang kritis saat penggusuran Pasar Serasi dan pembongkaran Mesjid Raya Baitul Makmur (MRBM) beberapa waktu lalu ini, budaya perjudian saat ini sudah merambah ke anak –anak.
“Merebaknya judi di Kotamobagu, adalah tanggung jawab dari Walikota Djelantik Mokodompit sebagai penguasa wilayah, dan Kapolres Bolmong AKBP Enggar Brotoseno SIK, selaku penegak hukum” tegas lelaki yang akrab disapa Demo ini.
Ia menilai, Walikota dan anak buahnya hingga ke tingkat RT, serta anggota Kepolisian hingga ke Desa dan Kelurahan tidak bekerja dengan benar. “Kalau Walikota dan Kapolres kerja dengan benar, dipastikan tidak ada judi di Kotamobagu. Jika saat ini judi togel menjalar sampai ke anak – anak Sekolah Dasar (SD), itu jawaban bahwa Walikota dan Kapolres tidak bekerja dengan benar” geramnya.
“Saya desak Walikota dan Kapolres untuk segera membersihkan judi dari Kotamobagu. Dalam agama Islam, dampak judi seperti miras. Keduanya sarana setan menciptakan permusuhan dan kebencian sesama manusia. Kalo judi dan miras dilindungi, patut dicurigai yang melindungi sahabatnya setan” tutupnya. (zmi)