Mitra, BeritaManado.com – Sebagian kelangan khususnya masyarakat sebenarnya masih merindukan pasangan James Sumendap SH dan Ronald Kandoli (JS-RK) kembali berduet melanjutkan periode kedua sebagai Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Minahasa Tenggara (Mitra) 2018-2023.
Pertanyaannya, apakah hal ini dapat terwujud mengingat hubungan JS-RK beberapa waktu belakangan tampak tak harmonis lagi? Belum lagi sikap internal partai yang bulat untuk mengsung pendamping James Sumendap murni harus kader tulen PDIP.
Pengamat politik dan pemerintahan Sulut Taufik Tumbelaka menyebutkan, JS-RK yang kembali terlihat mulai ‘lengket’ mendekati tahapan Pilkada, tidak menutup kemungkinan kembali diusung partai berlambang kepala banteng moncong putih di Pilkada serentak 2018.
“Meski ada kemungkinan kembali berduet, namun peluangnya sudah sangat kecil alias tipis,” ungkap Taufik kepada sejumlah wartawan, Sabtu (23/4/2017) di Manado.
Menurutya, sejauh ini sejumlah nama yang digadang-gadang mendampingi JS mulai jauh meninggalkan popularitas Ronald Kandoli.
Contohnya kader senior PDIP sekaligus Ketua DPRD Mitra Drs Tavif Watuseke. Namanya terus meroket bahkan mendapat dukungan penuh jajaran pengurus PDIP mulai dari DPC, PAC, Ranting hingga Anak Ranting.
Belum lagi nama besar Sekretaris DPC PDIP Mitra Semuel Montolalu dan Vocke Ompi yang juga masuk bursa calon wakil bupati.
“Selain popularitas dan hasil surveinya sudah tertinggal dan diungguli Watuseke dan Montolalu, RK juga terancam ‘keok’ jika dilakukan voting di internal PDIP karena rekam jejaknya terlihat tidak begitu harmonis dengan pengurus partai,” tegas Taufik.
Tak sampai disitu, dikatakan Tumbelaka, ada faktor lain yang sangat prinsip yang memungkinan James Sumendap mengambil sikap tidak lagi memilih Ronald Kandoli sebagai wakil bupatinya.
“Saya tidak perlu terperinci menyebutkan faktor apa itu, karena kalian (wartwan, red) pasti lebih mengetahuinya. Intinya ini bicara soal hati atau perasaan,” beber Taufik sedikit senyum.
Tidak sekedar spekulasi, namun dirinya memprediksi jika keputusan politik sepenuhnya diserahkan kepada James Sumendap untuk menentukan pasangannya, maka hanya ada dua kemungkinan yang akan terjadi.
“JS pasti akan melihat siapa lawannya di Pilkada, kemudian menetukan sikap. Yang pertama memilih kader partai sebagai wakil bupati, kedua memilih pasangan dari luar internal PDIP,” tukas Tumbelaka. (rulan sandag)