Modoinding–Hukum Tua Desa Makaaroyen Kecamatan Modoinding Ketty Umboh menjelaskan duduk persoalan yang terjadi antara Desa Wulurmaatus vs Makaaroyen. Memang, Jumat (17/8) lalu saat Indonesia memperingati HUT Proklamasi RI ke-67. Tiba-tiba, salah satu warganya sebut saja, JS alias Ju (22) melakukan pencobaan pembunuhan atas Kiki Silow (23) warga Wulurmaatus.
Peristiwa terjadi sekira pukul 14.00 wita. Saksi mata menjelaskan, bahwa korban Kiki Silow telah bermandi darah gara-gara tusukan dengan benda tajam oleh tersangka JS alias Ju. Menariknya, setelah menusuk didada Kiki, JS alias Ju langsung lari ke perkebunan.
”Ya benar, warganya JS alias Ju langsung lari ke hutan (perkebunan, red). Bahkan, sampai hari ini tersangka masih dicari polisi. Pun demikian, pihaknya meminta supaya tersangka dapat menyerahkan diri dan mempertanggungjawabkan perbuatannya,” ujar Umboh.
Dijelaskan Kumtua Umboh, bahwa kalau tersangka menyerahkan diri dan mempertanggungjawabkan perbuatannya. Maka itu akan meringankannya, tetapi bilamana tersangka tetap bersembunyi, maka hal diatas akan mempersulitnya.
”Dengan demikian, kata Umboh saat ini ayahnya Rully Sumerah ikut bertanggungjawab dengan anaknya. Bahkan, Rully pun rela dikurung (ditahan, red) Polsek Modoinding sebagai harga jaminan dari perbuatan anaknya,” jelasnya.
Ditambahkan Umboh, bahwa Rully Sumerah menyebut ada pemberian uang senilai Rp 2,5 juta untuk pengobatan korban Kiki Silow. ”Kalau soal uang, sama sekali tak ada. Apa yang dikatakan Rully Sumerah tak benar. Jadi, Rully harus mengklarifikasi apa yang disebut diatas. Berikan informasi yang benar, saya tahu mereka mau ambil uang sebanyak itu dimana,” tanya Kumtua wanita ini.
Tetapi, saya berjanji akan membantu menyerahkan JS alias Ju kepada polisi. Khususnya kepada Polres Minsel. Karena, akibat dia maka antara Desa Wulurmaatus dan Makaaroyen terjadi pertikaian. Oleh sebab itu, Ju harus mempertanggungjawabkan perbuatannya. Supaya, kedua desa ini akan aman kembali.
”Pada prinsipnnya, kami ingin desa kami ini aman. Dan diketahui bersama, akibat pertikaian diatas banyak warga takut keluar rumah. Ditanya, banyak warga keluar dan masuk membawa barang tajam. Umboh menjelaskan itu hal biasa. Sebab, mereka kan akan ke kebun,” pungkasnya. (and)