Minut, BeritaManado.com – Wakil Bupati Minahasa Utara Joppi Lengkong terpilih kembali sebagai Ketua Palang Merah Indonesia (PMI) Minahasa Utara periode tahun 2020-2025, dalam Musyawarah Kabupaten (Muskab) PMI Cabang Minahasa Utara, yang digelar Jumat (6/3/2020) di Desa Suwaan, Kecamatan Kalawat.
Muskab tersebut dihadiri seluruh pengurus PMI kecamatan se-Kabupaten Minut, pengurus dan staf PMI Sulut, pengurus PMI Minut dan relawan serta UTD PMI Minut.
Terpilihnya kembali Joppi Lengkong, dinilai layak setelah berbagai terobosan program kerja kepengurusan periode 2015-2020, diawali dengan mendirikan pelayanan UTD PMI yang berkedudukan di RSUD Walanda Maramis, melaksanakan pelatihan Korps Sukarela PMI dan Pelatihan Pembina PMR (Palang Merah Remaja), membantu dalam penanggulangan bencana alam.
“Semuanya berbasis kemanusian dan bermitra kerja dengan seluruh organisasi yang terkait dalam berbagai kejadian bencana dan inipun di buktikan dengan tenaga-tenaga terampil yang sudah dilatih berkordinasi dengan PMI Provinsi dan PMI Pusat,” kata Joppi.
Komandan Panji Yosua Minut itu menyadari, masih banyak program yang harus digalakkan demi kemanusiaan yang menjadi ‘pekerjaan rumah’ pada periode 2020-2025.
“Ini pun tidak lepas dari koordinasi dengan pemerintah kabupaten baik dalam dukungan pendanaan serta menunjang program PMI,” sambung Joppi.
Muskab dihadiri oleh staf Ahli Bupati Minut Hanny Tambani, Sammy Rompis dan Lilly Lengkong.
Dikatakan Hanny Tambani, betapa pentingnya pelayanan darah di Minut.
“Sampai sekarang ini stok darah terbatas dan ini merupakan peran dari pada PMI untuk selalu menggalang kegiatan donor darah baik instansi pemerintah, TNI/Polri, gereja, masjid, universitas, ormas serta perusahaan. Dengan begitu stok darah tetap tersedia dan juga tidak kala pentingnya para relawan di dalam membantu penanggulangan bencana yang terjadi di wilayah ini,” ujar Tambani.
Pelaksanaan Muskab dipimpin oleh Pimpinan Sidang Paripurna sementara Levi Goliot dan dilanjutkan kepada pimpinan sidang tetap Leo Kalempouw, didamping anggota pimpinan sidang Selfran Wungou SE dan Sonny Tangkudung.
Sementara, Kepala Markas Daerah Tommy Sampelan mewakili Ketua PMI Sulut Steven Kandouw yang juga Wakil Gubernur Sulut, mengatakan, pemerintah wajib memberikan bantuan anggaran untuk PMI di daerah.
“Kepala daerah merupakan pelindung PMI, sehingga wajib mengalokasikan anggaran minimal Rp1 miliar setiap tahun. Itu perintah Pak Gubernur. Tapi saya kaget mendengar laporan bahwa PMI Minut tidak menerima bantuan dana. Tapi saya yakin, Pak Joppi itu orang baik. Orang baik itu banyak yang sayang dan beliau sangat kooperatif dalam koordinasi kegiatan PMI. Dan PMI Minut masuk dalam kategori baik,” ujar Sampelan.
Sampelan menambahkan, di PMI boleh berhimpun berbagai pandangan politik, aktifis, partai politik, namun dalam tugas kemanusiaan tidak pernah melihat perbedaan itu.
“PMI adalah bagaimana melayani masyarakat dengan penuh ketulusan. PMI Sulut juga berterima kasih karena Muskab PMI Minut boleh berjalan dengan baik,” tambah Sampelan.
Ketua Tim Pelaksana Melkie Wewengkang yang juga selaku Sekretaris PMI Minut, menambahkan, pelaksanaan muskab dilandasi dengan AD/ART PMI dan amanat dari pelaksanaan Munas PMI serta menindaklanjuti hasil koordinasi dengan PMI Sulawesi Utara.
“Bersyukur kepada Tuhan karena semua ini boleh terlaksana atas berkat tuntunan Tuhan. Sementara dari hasil paripurna, ketua terpilih dan pimpinan sidang menyerahkan tim formatur kepada ketua terpilih didampingi empat anggota tim formatur keterwakilan dari kecamatan. Memberikan waktu selambat-lambatnya 7 hari untuk melengkapi struktur kepengurusan PMI Cabang Minahasa Utara periode 2020-2025,” kunci Wewengkang.
(***/Finda Muhtar)