Manado – Meski bisa digolongkan hanya sukarelawan sebagai aktivis gereja, namun sepak terjang Joan Ivon Matthieu pantas diapresiasi. Siapa sangka, Joan yang berdarah Jawa dan keturunan Perancis ini pekan lalu diundang oleh Wakil Uskup Wilayah Maluku Tenggara Barat (MTB) dan Maluku Barat Daya (MBD) RD Simon Matruty Pr.
Joan sendiri meski disibukkan dengan profesi sebagai pengajar muda dengan orientasi pada kaum remaja dan orang muda ini, ternyata masih punya waktu untuk memberikan pelayanan di luar daerah. Di wilayah tersebut, Joan mendapat kesempatan berkunjung ke SMP Seminari St Yohanes Maria Vianey Saumlaki dengan jumlah 89 Seminaris.
Kepada BeritaManado.com, Rabu (24/5/2017), Joan menceritakan pengalamannya saat berada di Sekolah Seminari. Disana ia disambut dengan senang hati Rektor Seminari Saumlaki RD Jacobus Sorlury Pr dan Pembantu Rektor Fr Iwan Agung SVD. Di sekolah tersbeut Joan membagikan pengalaman melalui motivasi serta latihan gerak dan lagu.
“Saya senang bisa melayani di luar daerah apalagi untuk generasi muda gereja. Saya melihat banyak sekali warna-warni kehidupan anak-anak remaja di daerah ini yang sangat disayangkan jika tidak dijaga. Untuk melakukan hal itu, tentu kita tidak bisa mengandalkan kemampuan sendiri. Apapun potensi yang ada, itu harus diberdayakan,” katanya.
Joan menambahkan, bawha sebelum menuju ke Saumlaki, dirinya sempat bertemu Uskup Amboina Mgr Petrus Kanisius Mandagi MSC di Wisma Keuskupan. Pengalaman kunjungan dan berbagi pengalaman tersbeut juga menjadi memori istimewa bagi figur muda yang biasa menulis buku renungan ini dengan tujuan untuk turut membangun iman umat.
“Saya berterima kasih terutama kepada Tuhan yang sudah memberikan talenta ini. Juga kepada siapa saja yang sudah memberikan kesempatan untuk mengasah dan mengembangkan talenta yang saya miliki. Saya rindu di paroki-paroki Keuskupan Manado akan tampil aktivis-aktivis gereja yang melakukan hal serupa nantinya,” tutur Joan. (frangkiwullur)