Ferly Weku, pendukung Imba-Boby
Manado – Menjelang pelaksanaan Pilkada Kota Manado yang tinggal sebulan lagi dilaksanakan, tensi politik semakin memanas.
Pasalnya, rekomendasi yang disampaikan Bawaslu Sulut ke KPU Manado berisi perintah untuk menggugurkan Jimmy Rimba Rogi sebagai calon Wali Kota, menjadi perhatian khusus dari warga masyarakat Manado terlebih khusus tim dan pendukung calon bernomor urut dua yang akrab disapa Imba tersebut.
Massa pendukung Imba pun menyatakan akan menarik diri sebagai pemilih, jika KPU Manado menjalankan rekomendasi Bawaslu Sulut yang diketahui merupakan instruksi Bawaslu RI.
“Kalau Imba digugurkan, sesuai perintah Imba, torang pendukung nimbole beking aksi anarkis. Tapi sebagai pendukung setia, torang lia hak politik Imba dipasung. Kalau seperti itu, torang akan tarik diri sebagai pemilih. Beking apa mo iko ini Pilkada yang tidak demokratis,” kata Ferly Weku, warga Kelurahan Titiwungen Selatan ini.
Menurutnya, sebagai bentuk kekecewaan massa pendukung Imba, mereka akan mengumpulkan KTP dan membuat surat pernyataan yang isinya meminta KPU menghapus nama mereka dari Daftar Pemilih Tetap (DPT).
“Torang pe hak memilih atau tidak. Kalau torang pe calon dorang kase gugur, beking apa mo ba pilih. Kalo memang Imba dorang kase gugur, torang mo minta pa KPU hapus torang pe nama sebagai pemilih,” tegasnya.
Sementara itu, ketua tim pemenangan Imba-Boby, Dolfie Angkouw menyayangkan bila hal itu terjadi. Menurutnya, Pilkada yang merupakan sebuah pesta demokrasi, harusnya diikuti oleh seluruh warga masyarakat Kota Manado.
“Tentu sangat disayangkan kalau sampai terjadi hal seperti itu. Sebenarnya, Pilkada itu adalah sebuah pesta dari seluruh masyarakat untuk menentukan pemimpinnya dengan suka cita,” pungkas mantan ketua KPU Manado ini. (leriandokambey)