Bitung – Kabar tentang meninggalknya Mantan Walikota Bitung, Hanny Sondakh tidak hanya meninggalkan duka bagi keluarga tapi juga orang-orang dekatnya serta masyarakat.
Salah satunya, Sofan Sondakh, yang beberapa kali mendampingi bliau saat melakukan kontrol kesehatan ke Singapura.
“Tahun 2015 waktu bapak akan dioperasi di China, saya juga ikut tapi hanya diminta stand by di Singapura hingga proses operasi selesai,” kata Sofan, Rabu (10/05/2017).
Sofan mengaku, saat kondisi kesehatan drop, almarhum langsung mengajak dirinya untuk berdoa.
“Bapak tak pernah mengeluh atau manja, dia hanya mengajak saya berdoa jika kondisinya drop dan itu yang membuat saya makin bangga mendampinginya selama ini,” katanya.
Ia mengatakan, penyakit yang dideritanya yakni kanker hati sudah terdeteksi dari tahun 2013, tapi bliau enggan untuk segera dioperasi dengan alasan dirinya masih ingin menjalankan amanah memimpin Kota Bitung.
“Setahun setelah masa jabatannya berakhir baru dia mau dioperasi, itupun kondisinya sudah sangat parah,” katanya.
Setelah beberapakali bolak-balik ke Singapura pasca dioperasi, kata dia, akhit bulan April kondisi Ketua PKPI Kota Bitung itu kembali menurun dan diminta untuk segera ke Singapura melakukan pemeriksaan.
“Tapi bapak menolak dan hanya minta dirawat di RS Siloam Manado. Bapak kelihatannya sudah pasrah dan tidak mau lagi ke Singapura ataupun China,” katanya.
Sementara itu, hingga saat ini jenasah mantan Walikota Bitung dua periode itu masih berada di RS Siloam Manada dan dari informasi nanti sekitar pukul 17.30 Wita baru menuju rumah duka Kompleks Sari Cakalang.(abinenobm)