Kotamobagu – Kematian Chandra Suoth (14 tahun) saat tarkam Poyowa Kecil vs Mongondow, menyisakan kepedihan di dada sang ayah Jhonly Suot (44 tahun). Ia pun meyakini anaknya yang masih belia itu terkena peluru nyasar dari petugas Kepolisian.
“Ketika saya menjemput anak saya, kurang lebih sudah berjarak 100 meter dari lokasi saling baku lempar batu, tiba-tiba warga berteriak memanggil-manggil nama anak saya yang saat itu sudah terkapar, dan saya langsung membawa anak saya menuju rumah, setelah sampai dirumah hanya 3 kali Chandra menghembuskan nafas dan langsung meninggal dunia” ujarnya menahan tangis.
Kepala Polres Bolmong AKBP Enggar Brotoseno SIK, saat dikonfirmasi mengatakan korban jiwa itu bukan dari peluru, karena luka yang dia alami itu kedalamannya 3,5 cm serta tak beraturan. “Luka yang korban alami itu tidak beraturan” ujarnya.
Dirinya juga berdalih bahwa wajar jika anak buahnya melakukan tindakan Represif. “Polisi yang tekena lemparan batu itu, bisa saja kehilangan penglihatannya dan mereka juga manusia biasa, sehingga terpaksa melakukan tindakan yang Represif, ketika terkena lemparan batu” tutur Enggar. (zmi)