AMURANG – Janji Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Minahasa Selatan akan membangun jembatan Trail Kayu di hutan bakau atau Mangrove Desa Teep terealisasi. Pasalnya, proyek senilai Rp 90 jutaan mulai dikerjakan.
Kepala DKP Minsel, Ir Ariffin Kiay Demak, MSi saat dihubungi wartawan beritamanado, Selasa (18/10) membenarkan hal tersebut. ‘’Pengerjaan proyek jembatan trail kayu sedang dilakukan. Fungsi dari jembatan trail kayu tersebut sangat berguna. Teristimewa, bagi pelestarian mangrove sendiri. Sebab ada yang mengawasi secara rutin yakni Kelompok Pengawas Masyarakat (Pokmawas) nelayan setempat,’’ ujar Demak.
Selain itu, jembatan trail kayu juga berfungsi untuk wisata bahari masyarakat Minsel. “Jembatan trail kayu di hutan bakau Teep bisa juga berfungsi untuk wisata bahari bagi masyarakat Minsel. Lebih-lebih yang ingin berwisata sambil mengenal potensi kelautan daerah yang cukup melimpah,” jelas Ariffin.
Menurutnya, potensi pesisir pantai Amurang, selain perikananya melimpah. Sektor kelautanya tak kalah bagusnya dengan daerah lain. Seperti pantai Moinit dan bisa juga dengan jembatan trail kayu di hutan bakau yang sangat baik untuk wisata. Pun demikian, ini untuk pengenalan keaneka ragaman kelautan teluk Amurang.
‘’Dibangunnya jembatan trail kayu, sangat menguntungkan bagi berkembang biaknya berbagai jenis ikan. Nah hal ini juga menjadi maksud dari kami membangunnya sebagai salah satu wadah penelitian biota laut,‘’ pungkas mantan Kepala Badan Ketahanan Pangan Minsel ini. (ape)