Jembatan Patah Ranoyapo, yang diusulkan dibongkar?
AMURANG–Warga pesisir Daerah Aliran Sungai (DAS) Amurang Kabupaten Minahasa Selatan (Minsel), mengusulkan kepada pemerintah setempat dalam hal ini instansi terkait untuk membongkar Jembatan Patah Ranoyapo. Mengingat kondisinya sudah tua dan keberadaannya lagi sudah patah. Keadaan jembatan tersebut, akibat bencana alam tahun 2000 silam.
Demikian disampaikan Jan Kumambong, selaku toko masyarakat Amurang Barat. Kepada wartawan media ini, mengusulkan pemerintah Kabupaten dan Dinas PU untuk menindaklanjuti usulan diatas.
“Jembatan Patah Ranoyapo, harus dibongkar. Karena bisa mengancam keselamatan warga yang sering nongkrong di atas jembatan patah tersebut,” ujar Jan.
Dikatakannya lagi, jika hal ini mendapat perhatian khusus oleh pemerintah. Maka semuanya akan menjadikan keuntungan bagi warga dan pemerintah. “Pemerintah semestinya langsung mengantisipasi atas kondisi jembatan patah Ranoyapo. Karena selama ini tempat tersebut masih dilalui warga. Maka ada yang nongkrong dilokasi tersebut. Padahal sangat berbahaya, dan bisa saja terjadi ambruk diwaktu yang tak diduga-duga,” tutur Kumambong.
Kondisi ini memang sudah semestinya diperhatikan baik pemerintah kabupaten Minsel maupun Pemprov Sulut melalui instansi terkait.
“Masih ada beberapa warga desa Rumoong Bawah, Amurang Barat dan Kelurahan Buyungon, Amurang yang melintasi. ”Seakan tiada rasa takut bahaya ambruknya jembatan tersebut, ”pungkasnya. (ape)