Ratahan – Pandemik COVID-19 sempat membuat masyarakat harus berpuasa untuk melakukan ibadah di tempat peribadatan.
Namun seiring berjalan waktu, terutama pasca masa normal baru dan masuknya Kabupaten Minahasa Tenggara (Mitra) ke zona hijau, kerinduan masyarakat untuk beribadah di tempat peribadatan akhirnya bisa terwujud.
Pasalnya, usai sebelumnya dilakukan uji coba peribadatan di Jemaat GMIM Sion Wioi Wilayah Ratahan dengan mengedepankan protokol kesehatan, mulai hari ini hampir seluruh Gereja di Mitra sudah memulai peribadatan di Rumah Gereja.
Seperti yang terpantau di Jemaat GMIM Sentrum Dame Tosuraya, Ratahan, walau melakukan ibadah dengan mengedepankan protokol kesehatan, jemaat tampak khusuk mengikuti ibadah di Rumah Gereja.
“Kami sangat bersyukur karena bisa kembali beribadat di dalam Gereja. Kerinduan kami sudah dijawab oleh Tuhan. Ini juga berkat kerja keras Bupati James Sumendap dan Wakil Bupati Jesaja Legi,” tandas Ketua Jemaat GMIM Sentrum Dame Tosuraya Pdt. Lenny Tangka Kolulun, MTh.
Sebelum beribadah, jemaat diminta mengedepankan protokol kesehatan, yakni dengan mencuci tangan dan diukur suhu badannya.
Demikian juga dengan posisi duduk di dalam Rumah Gereja yang harus menjaga jarak satu sama lainnya.
Lebih lanjut Pendeta Lenny Tangka Kolulun, MTh menjelaskan, sesuai dengan hasil sidang Majelis, peribadatan di Rumah Gereja dibagi dua kelompok.
Untuk Jemaat GMIM Sentrum Dame Tosuraya yang terdiri dari 12 Kolom, maka kelompok pertama yang beribadah Kolom ganjil, sesudahnya baru Kolom genap.
“Ibadah dilaksanakan dua kali, yakni pada pukul 09.00 wita dan pukul 18.00 wita. Selesai ibadah kami tetap terus melakukan evaluasi,” ujarnya.
Demikian halnya peribadatan di Jemaat GMIM Imanuel Wawali, Ratahan, pelaksanaan ibadah dibagi tiga gelombang, yakni pada pukul 06.00 Wita, pukul 10.00 Wita, dan pada pukul 18.00 Wita.
Pdt Neviens Taroreh mengatakan, sangat bersyukur karena Jemaat GMIM Imanuel Wawali bisa kembali lagi beribadah di gedung Gereja.
“Ibadah dilaksanakan sesuai dengan protap kesehatan, baik itu aturan Provinsi dan pemerintah Kabupaten Mitra, serta erkoordinasi langsung dengan gugus tugas,” ungkap Neviens Taroreh.
Menurutnya, walau masih dalam masa pandemik COVID-19, namun ibadah berlangsung tenang, senang, tidak tegang, dan tidak khawatir.
“Kami bersyukur di Kabupaten Mitra saat ini sudah masuk zona Hijau. Ini berkat kerja keras Bupati dan Wakil Bupati yang juga selalu memberikan motivasi. Kami juga meminta jemaat terus kedepankan protokol kesehatan, bukan hanya saat ibadah ini, tapi di setiap aktivitas,” katanya.
Di lain pihak, Sekertaris Daerah (Sekda) Kabupaten Minahasa Tenggara (Mitra) David Lalandos bersama keluarga yang beribadah di Jemaat GMIM Imanuel Wawali mengatakan bahwa dalam menghadapi pandemik COVID-19 tetap harus percaya kepada kemahakuasaan Tuhan.
“Sebagai orang percaya, iman kita tak boleh luntur menghadapi pandemik COVID-19. Yakini dan imani Tuhan akan memulihkan bangsa kita,” pungkas David Lalandos.
(***/Jenly Wenur)