
Manado – Ketua 234 SC Sulut, Marvel Dicky Makagansa mengaku khawatir dengan nasib masyarakat terutama wilayah kepulauan dengan rencana kenaikan bahan bakar minyak (BBM).
“Sekarang saja di kepulauan harga bensin per liternya Rp 10.000, bagaimana kalau naik,” katanya lugas seraya menyatakan ketegasannya tak menyetujui kenaikan BBM.
Masyarakat kepulauan hampir semua kebutuhan hidup tergantung pada BBM. Semua butuh BBM untuk kapal apalagi nelayan. Nelayan baru bisa melaut untuk mencari ikan setelah mendapat stok BBM. Cuaca ekstrem memaksa nelayan harus menggunakan kapal bermesin, sementara kapal dengan dayung tak memungkinkan untuk mencari ikan.
Ia menyayangkan pilihan pemerintah untuk menaikkan harga BBM. “Kenaikan BBM sama sekali tak menguntungkan, coba lihat berapa harga sembako sekarang padahal UMP (Upah Minimum Provinsi) belum cukup,” katanya. (oke)