Pemeriksaan terhadap wisatawan di Bandara Samratulangi Manado semakin diperketat.
Manado, BeritaManado.com – Penyebaran penyakit pneumonia di Republik Rakyat Tiongkok menjadi perhatian khusus Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara.
Dinas Kesehatan (Dinkes) Sulut meminta masyarakat tidak perlu cemas, karena meskipun tingkat kunjungan wisatawan Cina ke Sulut cukup tinggi, namun pemerintah tetap melakukan kesiapsiagaan serta kewaspadaan sehingga tidak terjadi penjangkitan penyakit pneumonia di wilayah kita.
Kepala Dinkes Sulut Dr Debie Kalalo MSc PH dalam press rilis ke redaksi BeritaManado.com, Kamis (23/1/2020) mengatakan, pihaknya sudah melakukan sejumlah langkah, diantaranya;
- Membuat Surat Edaran kewaspadaan pnemonia kepada Dinas Kesehatan Kabupaten/kota dan rumah sakit baik pemerintah maupun swasta pada tanggal 8 Januari 2020;
- Membuat surat Surveilans Aktif RS dan Surveilans Pasif RS ke rumah sakit rumah sakit agar dapat pro-aktif melaporkan kejadian penyakit berpotensi KLB termasuk kejadian pneumonia pada tanggal 14 Januari 2020;
- Meningkatkan upaya pengamatan penyakit menyerupai Influenza (Influenza like illnesses) di Puskesmas-puskesmas.
- Melakukan pemantauan pelaku perjalanan dari luar negeri di pintu masuk negara di Bandara Sam Ratulangi Manado bekerja sama dengan KKP Kelas II Manado; dengan alat pemantau suhu (thermal scanner).
- Melakukan Surveilans Akuf Rumah Sakit (SARS) ke rumah-rumah sakit di Manado dan kabupaten lainnya, untuk memonitor kejadian penyakit menular potensial KLB termasuk kejadian pneumonia;
- Melakukan edukasi kepada masyarakat tentang cara-cara pencegahan dan pengendalian penyakit pneumonia.
- Menyiapkan logistik berkait upaya pencegahan penyakit pneumonia.
Debie Kalalo meminta agar masyarakat jangan panik karena penyakit ini tingkat fatalitasnya (kematian) rendah.
“Tidak perlu panik namun masyarakat dihimbau tetap waspada terutama bila mengalami gejala demam, batuk, disertai kesulitan bernafas, segera mencari pertolongan ke pelayanan kesehatan RS terdekat. Dengarkan informasi dari sumber terpercaya dan bila didapati adanya berita meresahkan segera menghubungi Dinas Kesehatan Provinsi dan kabupaten kota,” pesan Kalalo.
Sementara, untuk mencegah terjangkit penyakit, masyarakat dapat melakukan langkah berikut;
a. Melakukan kebersihan tangan rutin, terutama sebelum memegang mqut, hidung dan mata; serta setelah memegang instalasi publik.
b. Mencuci tangan dengan air dan sabun cair serta bilas setidaknya 20 detik. Cuci dengan air dan keringkan dengan handuk atau kertas sekali pakal. Jika tidak ada fasilitas cuci tangan, dapat menggunakan alkohol 70-80% handmb.
c. Menutup mulut dan hidung dengan tissue ketika bersin atau batuk.
d. Ketika memiliki gejala gangguan saluran napas, gunakan masker dan berobat ke fasilitas layanan kesehatan.
INFEKSI VIRUS CORONA STRAIN
Kepala Dinkes Sulut Dr Debie Kalalo MSc PH menjelaskan, kejadian berjangkitnya penyakit infeksi paru menyerupai pneumonia dengan penyebab virus corona strain baru terjadi pada awalnya di Provinsi Wuhan Republik Rakyat Tiongkok.
Sampal tanggal 20 Januari 2020 dilaporkan ada 198 orang yang terinfeksi oleh penyakit ini.
Sebagian besar ada di Provinsi Wuhan, telapor adanya penyebaran ke Beijing.
Otoritas kesehatan di Jepang dan Thailand juga melaporkan adanya 3 kasus yang dicurigai, walaupun belum terkonfirmasi.
“Ada 3 kasus kematian akibat penyakit ini. Kasus kematian terjadi pada orang tua dan orang orang yang memiliki masalah kesehatan lainnya. Otoritas kesehatan di Cina berhipotsa bahwa penyakit ini terjangkit dari hewan liar yang dijual di pasar hewan ke manusia. Dilaporkan adanya transmisi (perjangkitan, red) dari manusia ke manusia walaupun dengan probabilitas yang sangat kecil. Namun sampai hari ini belum ada laporan ataupun deteksi adanya kasus pneumonia berat dengan penyebab virus Corona di Provinsi Sulawesi Utara,” kunci Kalalo.
(***/Finda Muhtar)