Amurang – Sikap yang tidak terpuji ditunjukan pihak perusahaan aspal curah PT Maesa Nugraha, yang diperagakan oleh Kapten serta para kru Kapal Aspal Curah Permata Niaga, ketika rombongan pihak Kantor Pelayaran Kapal Laut melalui Plt. Kepala Syahbandar Amurang Edwin Maengkom, Plt. Kadis Perikanan dan Kelautan kabupaten Minsel Sonny Makaenas, AP, SIP, MSi, Koramil Amurang, Kasat Pol-PP Minsel Novriet Ransulangi, didampingi beberapa personil Pol-PP ‘bertamu’ di Kapal Aspal Curah.
Buktinya tidak kooperatif dilakukan oleh awak Kapal Permata Niaga itu, dipertontonkan langsung di depan Bupati Minsel Christiany Eugenia Paruntu, SE yang pada saat itu berada di areal Pelabuhan Perikanan Amurang (seberangnya Kapal Aspal Curah).
Aliran listrik Kapal tersebut, langsung mati dan gelap gulita saat rombongan sudah menaiki tangga kapal tersebut. Sontak saja, rombongan langsung ciut ketakutan. “Eh…eh kenapa ini ?,” tanya Maengkom. “Saya Kepala Syahbandar Amurang, kenapa kalian matikan lampunya,” ketusnya.
Sontak saja Kapten dan para kru langsung bergegas menjemput suara Syabandar. “Maaf pak, ada gangguan di filter, jadi listriknya padam,” kelit kru Kapal Aspal Curah.
Maengkom langsung menemui Kapten Kapal yang sering di sapa Awaluddin. Sikap lelaki ini sempat memicu emosi para rombongan karena dengan nada sinis dia menyinggung rombangan yang datang ke kapal itu.
“Kayak mau bongkar pasar aja. Datangnya banyak banget sampai saya kehabisan kursi untuk kalian,” ucapnya enteng. Untung saja, Kasat Pol-PP Minsel menanggapi dingin. Kalau tidak, anggotanya, sudah tersinggung dengan prilaku Kapten Kapal.
“Tenang-tenang jangan terpancing. Kita datang disini untuk negosiasi,” kata Kasat Ransulangi dengan wibawa. Perbincangan yang serius langsung terjadi antara Kapten dan kepala Syabandar Amurang.
Dari negosiasi yang ada, Awaluddin Kapten Kapal Permata Niaga mengatakan bahwa pihaknya akan melepaskan tali dan pipa jaringan untuk aktivitas bongkar muat aspal curah dari kapal ke tempat penampung.
“Besok kami akan lepaskan jaringannya. Dan akan berlabu,” ucapnya enteng.
Sementara Maengkom sendiri ketika disinggung mengenai ijin bongkar-muat, dia mengaku pihaknya belum mengeluarkan ijin tersebut.
“Belum ada ijin bagi mereka untuk kegiatan bongkar muat,” tegasnya.
Selesai mediasi dengan pihak Kapal Aspal Curah, rombongan syabandar langsung kembali ke Pelabuhan Perikanan Amurang tempat dimana Ibu Bupati Minsel Christiany Eugenia Paruntu, SE melakukan pemantauan langsung. (sanlylendongan)