TOMPASOBARU—Pemerintah Kabupaten Minahasa Selatan kini lagi giat-giatnya membangun sejumlah jalan desa. Tetapi, perhatian pemerintah melalui Dinas PU Minsel tak menyentuh jalan desa yang paling parah. Lebih miris lagi, perhatian pemerintah dalam rangka menindaklanjuti pengaspalan jalan hanya pilih kasih.
‘’Sebagai contoh, jalan Desa Karowa-Liandok Kecamatan Tompasobaru sama sekali tak ada perhatian dari Pemkab Minsel. Buktinya, jalan desa yang masih bisa dilewati roda dua dan empat akhirnya mendapat pengaspalan. Kenapa, jalan Desa Karowa-Liandok-Tompasobaru sama sekali tak diperbaiki. Ada apa dengan Pemkab Minsel,’’ tanya Ria Waani, warga Tompasobaru ketika menghubungi media ini Jumat (14/10) tadi.
Menurut Waani, jalan Karowa-Liandok memang pernah diaspal. Sewaktu pemerintahan RML-VT, jalan dua desa ini pernah dibangun. Tetapi, apalah kini jalan menujuh Liandok so sama dengan jalan roda sapi. ‘’Maka dari itu, warga Tompasobaru sangat ingin mendapat perhatian. Artinya, kalau Dusun Jauh Pelita-Tondey langsung dipublikasi masuk anggaran APBD 2012. Kenapa, jalan Liandok tidak,’’ tegasnya.
Dijelaskan Waani, ada banyak jalan desa dan perkebunan di Kecamatan Tompasobaru belum diperbaiki Pemkab Minsel. Maka dari itu, dari lubuk hati yang paling dalam, kami warga meminta kepada Bupati Christiany Eugenia Paruntu (CEP) untuk dapat memperhatikan jalan-jalan desa di Tompasobaru.
‘’Jalan di Kecamatan Tompasobaru harus diperbaiki. Semisal, jalan Karowa-Liandok yang kini rusak total mirip dengan jalan roda sapi. Herannya lagi, pemkab Minsel kalau bekin jalan tak dilengkapi dengan saluran (drainase, red). Akibatnya, jalan pun cepat rusak akibat air hujan. Dengan demikian, Dinas PU Minsel harus lebih memperhatikan, bangun jalan harus dengan saluran,’’ jelas Waani. (ape)