WALIKOTA Bitung, Hanny Sondakh mengajak seluruh masyarakat Kota Bitung untuk menjadikan perayaan Waisak sebagai ajang meningkatkan Cinta Kasih dan Welas Asih. Hal ini dikataka Sondakh dalam rangka peringatan hari raya Waisak 2556 BE yang diperingati pada Minggu (6/5) oleh pemuluk agama Budha.
“Saya mengajak warga Kota Bitung, terutama segenap umat Budha untuk terus merajut persaudaraan yang hakiki, membangun silaturahim dan merekatkan hubungan sosial diantara seluruh warga, meningkatkan cinta kasih dan welas asih,” kata Sondakh.
Menurut Sondakh, bersama-sama, marilah kita bangun kehidupan yang damai dan penuh toleransi. Hati yang lapang dan jiwa yang sabar diperlukan ditengah bangsa yang majemuk dan dinamis ini.
“Melalui perayaan Waisak ini, umat Budha dapat meningkatkan kualitas keimanan dan pembaktian diri. Umat Budha dapat menata perbuatan, perkataan dan pikiran yang baik demi kelangsungan kerukunan umat bergama di Kota Bitung,” ujar Sondakh.
Sondakh yang didampingi Wakil Walikota, Max Lomban dan Sekkot Bitung, Edison Humiang berharap, hubungan harmonis yang berdimensi vertikal dan horizontal umat Budha akan melahirkan kehidupan yang abadi dan kebahagiaan yang sejati. “Pada umumnya, kita semua umat beragama tentu mendambakan kehidupan yang bahagia, aman, damai dan sejahtera. Kita harus menjauhkan diri dari berbagai tindak kekerasan yang merobek ketenteraman kehidupan masyarakat kita,” harapnya.
Selain itu, Sondakh juga meminta umat beragama lain yang ada di Kota Bitung menghormati umat Budha dalam merayakan Waisak. Kerena perayaa Waisak bagi agama Budha adalah hari raya terbesar karena memperingati tiga peristiwa, yakni kelahiran Sidartha yaitu Orang Yang telah Mencapai penerangan Sempurna dan merupakan guru spiritual dari wilayah timur laut India yang juga pendiri Agama Budha.
Kedua, pencapaian Penerangan Sempurna Oleh petapa Gautama atau menjalakan Kehidupan Sebagai Petapa selama 6 tahun hingga mendapatkan Penerangan Sempurna dan terakhir Parinibanna-Nya Sang Buddha atau mangkat dalam kesempurnaan setelah membabarkan Dhamma selama empatpuluh lima tahun.(*)