Sangihe, BeritaManado.com-Anjloknya harga komoditi hasil bumi kopra di Kabupaten Kepulauan Sangihe menjadikan sebuah polemik. Dimana, dengan turunya harga kopra di Sangihe Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kepualaun Sangihe yang menjadi sasaran untuk disalahkan.
Turunya harga kopra ini ada politisi yang baru muncul saat ini menyalahkan Bupati dan Wakil Bupati,” kata Bupati Jabes Gaghana SE ME saat Me’Daseng di Petta Timur Kecamatan Tabut, Jumat (24/8/2018) lalu.
Dijelaskan Bupati, dengan turunya harga kopra kenapa harus Pemerintah yang disalahkan, padahal itu tidak ada hubunganya.
“Di Pemerintahan Gahagho harga kopra jadi turun, ini apa hubunganya pemerintah dengan harga kopra,” tegasnya.
Menurut Bupati, ini politisi asing yang mengarah pada berita hoax, pembodohan terhadap masyarakat.
“Kalau masalah harga kopra ini harga pasar. Saat ini kami telah menugaskan Asisten II, Kadis Perindag dan Pegusaha kopra untuk mencari harga yang lebih mahal di Surabaya, karena harga kopra di Bitung pabriknya terbatas sedangkan jumlah produksi melimpah luas, dan yang mensuplaynya bukan hanya dari Sangihe tetapi ada yang dari Minahasa, dari Ternate. Jadi itu masalahnya,” ungkap Gaghana sambil menambahkan, solusinya bukan harga kopra yang dinaikan, tetapi kegiatan bertanam yang dilakukan oleh petani, marilah bersama kita dorong petani bukan menyalahkan orang lain.
(***Christian Abdul)