Manado – Talenta ibu muda yang satu ini memang luar biasa, meski dia hanya seorang Ibu Rumah Tangga, namun Bhayangkari isteri dari Brigadir Sufryatno, anggota Brimob Polda Sulut Detasemen Bolaang Mongondow di Inuay ini, mampu menghasilkan karya tulis yang dijadikan dalam bentuk buku. Bahkan hingga kini, wanita kelahiran Manado 15 November 1991 ini telah menghasilkan 6 buah buku.
Buku pertama yang diterbitkan adalah kumpulan cerpen yang berjudul Dari Pesantren Hingga Gaza. Buku ini merupakan kolaborasi karya bersama rekan-rekan penulis lainnya.
Buku selanjutnya adalah karyanya sendiri yaitu buku motivasi berjudul Makin Sakit Makin Baik, buku ketiga dengan judul Udah Nikah Aja Guys, keempat tentang buku kehamilan yang berjudul Bila Janin Bicara, selanjutnya tentang bayi nol sampai enam bulan berjudul Bila Bayi Bicara dan keenam dangan judul Bila Anak Bicara.
Wanita lulusan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (Stikes) Muhammadiyah Manado jurusan Kebidanan (2013) ini mengaku, tulisannya tersebut (terutama tentang bayi dan anak) terinspirasi dari pengalaman pribadinya, dimana sebagai seorang isteri anggota Brimob, dirinya sering ditinggal suami untuk bertugas.
Nah dari situlah dia menuangkan pengalaman-pengalaman selama ini. Namun menurutnya, ada tulisan-tulisan yang tentunya harus dikonsultasikan dengan ahlinya seperti dokter anak.
Hobi menulis ini menurutnya berawal dari semasa sekolah di Madrasah Aliyah Assalam Manado (2009), saat itu sering mengikuti penulisan Majalah Dinding (Mading) sekolah.
Hal tersebut berlanjut ketika dia kuliah, bahkan ikut tergabung dalam Forum Lingkar Pena. Komunitas ini katanya merupakan kumpulan orang-orang dari berbagai latar pekerjaan yang suka dan hobi menulis.
“Setiap minggu ada pertemuan di Kampung Kodo untuk membahas hasil karya tulis,” ujarnya saat ditemui di Markas Brimob Paniki Manado baru-baru ini.
Ditambahkannya juga, menulis itu tidak tergantung waktunya kapan. “Biasanya kalau pekerjaan rumah sudah selesai atau anak sudah tidur baru saya menulis,” katanya. “Dan Alhamdulillah suami sangat mendukung dengan hobi saya ini,” tambahnya.
Saat ini, Nabila Asy-Syifa, nama pena dari Hardiyanti Suratman, yang berdomisili di Matali Kotamobagu, memiliki satu orang anak perempuan umur 1 tahun 10 bulan bernama Adzkiya Nada Salsabila. Sudah empat tahun dia mengikuti suami bertugas di Brimob Bolmong.
Dia juga saat ini mengajar di SD IT An-Nahl di Kotamobagu. “Sudah setahun lebih saya mengajar yaitu mulai Januari 2016 dan kini menjadi wali kelas 3,” ucap wanita yang berijab ini.
Kini, buku-buku Hardiyanti dijual secara online atau bisa kontak langsung via email [email protected] atau via fecabook dengan nama akun Diyan Suratman.
Menjadi ibu rumah tangga bukanlah suatu penghalang perempuan untuk terus berkarya. Hal itu yang ingin diisyaratkan Diyan (panggilan akrabnya) kepada semua perempuan.
“Mari kita maksimalkan waktu dengan potensi yang ada di diri kita masing-masing, dan harus dikembangkan sehingga bisa bermanfaat bagi banyak orang,” singkatnya memberi semangat. (risatsanger)